Selasa, 14 Desember 2010

To Tokyo To Love (Mariskova)

Sinopsis:

Everybody has a dream. Bagi Nina, mimpinya adalah memiliki kehidupan yang sempurna: tinggal di rumah, membesarkan anak-anak, mengurus keluarga, melayani suami, dan sebagai hasilnya mendapatkan suami yang memandangnya dengan mata penuh pendar-pendar cinta. Kehidupan sempurna yang ia lihat dimiliki mamanya.

Mimpinya hampir menjadi kenyataan. Namun sesaat sebelum pernikahannya, Ian Prayogo, tunangannya, memberi kabar buruk: ia punya affair dengan mantan pacarnya dan harus segera menikahi perempuan itu.

Nina harus mengubur mimpinya. Tanpa impian, tanpa cinta, dan tanpa jiwa, ia pergi ke Jepang untuk melupakan Ian. Di Tokyo, Nina berusaha menata hatinya kembali. Yang menjadi penghiburnya adalah seorang laki-laki misterius bersetelan jas hitam yang ia temui setiap hari di kereta dan seorang laki-laki sahabat maya bernama Takung, yang belum pernah ia temui. Sedikit demi sedikit, Nina mampu berjalan tegak. Semua itu karena dukungan dari sahabat mayanya dan rasa cintanya yang tumbuh bersemi kepada laki-laki misterius di kereta. Namun, ketika Nina hampir mampu melupakan masa lalunya, Ian datang ke hadapannya, memintanya kembali ke pelukannya. Dan ia tidak sendiri. Karina, istri Ian, juga datang menemuinya, memintanya menjauhi suaminya, atau ia akan membunuhnya...


Cerita yang cukup menarik. Sweet and funny storyfor me. Dengan membaca novel ini, para pembaca semakin tahu bagaimana kehidupan di Jepang, budaya, dan jalur-jalur kereta di Jepang (berhubung si Nina—tokoh utama—berpergian dengan kereta, jadi dijelaskan pula jalur keretanya).

Alurnya agak kompleks, sang penulis langsung menulis begitu saja, tidak menjelaskan apakah adegan itu dalam masa lalu atau masa sekarang. Butuh ketelitian dan konsentrasi agar dapat menebak.

Sebenarnya, jalan ceritanya agak mudah tertebak. Misalnya: ‘Oh, jadi si laki-laki misterius itu adalah...’, atau ‘Ah, pasti nanti si ini bla bla bla..’ dan memang benar terjadi (dalam novel tentunya). Saya bukannya menyalahkan sang penulis. Tapi memang setelah saya lihat-lihat lagi, mau tidak mau ya harus begitu. Plot cerita yang menuntut agar kita dapat menebak alurnya.

Lucunya, Nina punya 1001 skenario cara mati sempurna. Agak aneh memang, tapi begitu membacanya... hahahahaha, ia benar-benar telah menyusunnya dengan sempurna! Contohnya, salah satu skenario favoritnya: Nina akan mati sebagai pahlawan setelah menyelamatkan ribuan orang dari bencana dahsyat. Lalu orang-orang akan membuat patung untuk mengenangnya (dalam pose a la Statue of Liberty). Dalam proses kematian ini, tentu ia sedang dalam pelukan pangeran yang dua kali lebih tampan dari siapapun yang menjadi laki-laki paling tampan sedunia. Pangeran ini juga menangisinya dan berulang kali menyatakan cinta padanya.

Haha, sungguh skenario yang aneh ‘kan? Tapi namanya novel, semua orang bebas mengekspresikan imajinasinya. Jadi intinya, bagi para pembaca yang ingin mengerti tentang kehidupan di Jepang dan mengalami hal yang sama—atau mirip lah—dengan Nina, novel ini berhak masuk dalam lemari koleksi :)

Rating :




Judul             : To Tokyo to Love
Pengarang   : Mariskova
Penerbit       : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN             : 978-979-22-4245-4
Halaman      : 294 halaman

0 comments:

Posting Komentar

Blog Template by SuckMyLolly.com