Selasa, 20 Maret 2012

April Cafe (Syafrina Siregar)


Sinopsis:

"Itukah alasanmu datang ke Batam, untuk mencicipi kue di kafe ini?"
Ferry menggeleng tegas. "Itu hanya sekadar bonus!"
"Oya? Lantas apa tujuanmu ke Batam? Urusan kantor? Atau urusan pribadi?"
"Pribadi! Dina... aku ingin kita kembali bersama!"

Dina cukup sukses mengelola kafenya di Batam dan bahagia dengan kehidupannya sekarang. Kehadiran seorang pria Pakistan yang tampan yang membuka restoran India di sebelah kafenya pun kian menambah warna hidupnya. Tapi semua itu kembali goyah ketika cinta masa lalunya mendadak datang dan mengajaknya meniti kembali hubungan yang dulu bahkan tidak pernah ada.

* * *

Dina, pemilik April Café, sebuah kafe di Batam yang menuai sukses cukup besar. Lokasinya yang strategis dan cake-nya yang mempunyai cita rasa yang berbeda membuat April Café terkenal di Batam dan mempunyai pelanggan tetap. Kafe yang dibangun Dina selama 3 tahun ini memiliki staf juga teman Dina yang berkompeten: Surya, si kepala koki; Rima si field manager; Astri penjaga kasir dan waitress; dan Indra, si sopir kafe. Hidup Dina sangat bahagia, juga diwarnai dengan datangnya buket bunga tiap hari, entah dari siapa.


Hidup Dina akan biasa saja, bila pada suatu hari, kenangan dari masa lalunya datang. Ferry, lelaki yang 3 tahun lalu berbagi kenangan dan cinta dengannya, dan juga menghancurkan harapannya akan komitmen masa depan dan pernikahan.

Tiga tahun yang lalu, Ferry hanya ingin bersenang-senang tanpa ingin memikirkan arah hubungannya dengan Dina. Tapi sekarang, Ferry datang menawarkan cinta lagi dan komitmen yang jelas akan masa depan.

Seharusnya ini menjadi sebuah kebahagian bagi Dina. Bagaimana tidak, desir hatinya setiap ada Ferry jelas menandakan ia masih menyimpan rasa untuk Ferry. Tapi, kehadiran Faisal, pria berdarah Pakistan yang membangun restoran India di sebelah kafenya, tak dinyana menimbulkan kebimbangan dalam hati Dina, meskipun ia tahu dengan jelas, ia takkan mungkin bisa bersama Faisal.

Lalu, bagaimana Dina menanggapi keseriusan Ferry kali ini? Bagaimana juga dengan pengaruh keberadaan Faisal—dan fakta tentang dirinya? Baca selengkapnya di April Café ;)

“Cinta itu serupa dengan bisnis. Harus berani mengambil risiko.” (hlm.176)


Bacaan yang light, quick-reading, sederhana, tapi ngena :)

Konflik yang disajikan ringan dan nggak ribet. Tokoh Dina pada awalnya adalah tokoh yang kuat dan nggak mudah terlena akan cinta, tapi toh pada akhirnya, Dina juga manusia biasa. Sekuat apapun ia berusaha bertahan,pertahanannya toh jebol juga.


“Orang yang terlibat di dalamnya sering menganggap perasaan yang dimiliki masih tetap sama. Padahal sebenarnya tidak. Bisa jadi yang ada sekarang hanya keinginan untuk membangkitkan kenangan lama, atau cetusan tidak puas karena kegagalan hubungan itu di masa lalu. Mungkin juga hanya demi balas dendam.” (hlm.145)


Seperti judulnya, “April Café” tidak hanya menceritakan tentang kehidupan Dina selaku tokoh utama. Tapi juga ada kilasan tentang kehidupan Rima, si field manager yang ternyata adalah single mother with a child; dan bagaimana kehidupan di April Café.

Ohya, di novel ini juga kaya akan unsur kebudayaan.

Terdapat kutipan percakapan dalam bahasa Pakistan (atau India?) yang digunakan oleh Faisal dengan rekan-rekan kerjanya di restorannya; dan kemudian akhirnya di-share dengan Dina. Salah satunya yang ada dalam percakapan ringan mereka: “mujhse shadina karoge?” yang artinya “will you marry me?”. Aww so sweet~ Ada juga “tum pagal ho!” yang artinya “you’re crazy!” (hm, lumayan untuk memaki orang di saat kesal dan supaya orang itu tidak mengerti ;p). Dan masih ada beberapa lagi bahasa tersebut yang tersebar sampai ke akhir cerita.

Selain bahasa, ada juga penjelasan mengenai makanan khas April Café dan restoran India-nya Faisal. Dan saya tertarik dengan makanan Indianya: nasi briyani, paratha, chappati, samosa; dan penjelasan Faisal akan makanan mancanegara:

“Misalnya, masakan China yang biasanya menggunakan berbagai saus untuk menghasilkan bau dan rasa yang tepat. Atau masakan Jepang yang lebih mementingkan kesegaran ikan sebagai bahan utamanya. Dan masakan India yang terkenal dengan variasi bumbunya. Tingkat kepedasannya tergantung dari daerah mana makanan itu berasal.” (hlm.137)

Selain itu, tidak banyak yang bisa saya komentari. Novel ini minim typo, cuma saya agak terganggu dengan penggunaan tanda seru “!” hampir dalam setiap kalimat percakapannya. Apakah semua tokohnya berseru setiap kali berbicara?

Terakhir, mungkin ini bisa jadi pelajaran bagi para lelaki ;D


“Pikiran Dina menerawang jatuh. Lelaki memang tidak bisa diandalkan. Mulut berbisa dan mesra saat ada maunya. Tapi kalau sudah bicara soal komitmen dan tanggung jawab, segera saja ambil langkah seribu lari tunggang langgang.” (hlm.98)



My Rating:

Judul :  April Café
Pengarang :  Syafrina Siregar
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
Tebal :  216 halaman
ISBN :  978-979-22-2303-7


Regards,


2 comments:

Unknown mengatakan...

Buku yang menarik... tema2 remaja yg selalu dinamis... Nice Blog
izinkan saya mencantumkan mba sbg link sahabat buku saya... terimakasih sebelumnya...

Viktoria mengatakan...

Ow, sama-sama dan terima kasih juga :)

Posting Komentar

Blog Template by SuckMyLolly.com