Selasa, 30 Desember 2014

A Little Agreement (Jenny Thalia Faurine)


Pengarang: Jenny Thalia Faurine
Penerbit: - (self published)
Tahun: 2014
Tebal: 180 halaman

Sinopsis:

"Kalo nanti umur dua puluh lima gue masih jomblo juga, lo mesti nikah sama gue ya."
"Iya."
"Beneran?"
"Iya, Jen."
"Bener ya? Nanti, kalo umur kita dua puluh lima dan kita masih sama-sama jomblo, lo nikah sama gue."
"Deal."
***
Tentang sebuah "janji kecil" yang mengakibatkan "perubahan besar" dalam hidup mereka. Tentang dua orang yang terikat pernikahan tanpa cinta. Awalnya hanya karena janji, awalnya hanya karena mereka teman yang kompak dan memutuskan untuk bersama.
Tapi, apa pada akhirnya akan ada cinta di antara mereka? Atau mereka harus kembali ke masa lalu masing-masing dan menganggap pernikahan ini hanya sebuah penuntasan janji?

Review:

Jennar berteman dengan Azel sejak SMA. Keduanya terikat ‘janji kecil’, di mana Azel berjanji akan menikahi Jennar jika sampai umur 25 tahun Jennar masih jomblo. Ternyata Azel benar-benar menepati janjinya dan mereka pun menikah tanpa rasa cinta atau perasaan romantis sedikitpun. Alhasil, pernikahan yang berdasarkan rasa nyaman ini diwarnai adu mulut kecil yang lucu. 


“……Yes, Pumpkin.”
“Berhenti manggil gue labu! Gue bukan labu parang!”
“Enak ngomongnya. Pumpkin. Pumpkin. Pumpkin.”


Dan begitu juga yang ini. Aduh Azel unyu!


“Pumpkin.”
“…”
“Princess pumpkin?”
“…”
“J.”
“…”
“My honey sweety lovely Princess pumpkin darling—”
“Stop it! Menggelikan, tau nggak?”


Namun, namanya pernikahan tak selamanya mulus. Azel tahu Jennar masih dibayang-bayangi pria yang ia cintai di masa lalu, Rendra. Jennar pun merasa Azel masih memikirkan Desy, satu-satunya cewek yang serius disayanginya di saat ia terkenal sebagai playboy waktu SMA dulu.

Ketika Rendra dan Desy secara kebetulan muncul kembali ke kehidupan mereka setelah bertahun-tahun dan seolah menawarkan ‘kesempatan’ bagi Azel dan Jennar, keduanya pun kalut. Kalut pada pilihan mereka dan masa depan pernikahan mereka.

Karena cinta tidak selalu menyayangi. Ada jenis cinta yang mampu membuat seseorang tersakiti sesakit yang pernah ia rasakan.
Cinta tak terbalas.

* * *

First impression: cerita ini sepertinya bakal unyu. Dan, bener banget.

Suka banget Jennar yang gengsian dan cemburuan; dan Azel yang perhatian dengan gombalan manisnya tapi juga punya sisi liar. Aaaaa mau banget Azel. Azel buat saya aja. Saya mau digombalin dan suka yang liar-liar #eh #kemudiandilabrakJennar

Oke, rasanya enjoy banget baca ini. Cara penulis bertutur untungnya nggak menye-menye, adegan yang sedih pun nggak pake nangis bombay ala sinetron, dan saya bahkan suka adegan mereka berantem, hehe—walaupun rasanya masih agak kasar dan cepet bacanya. Ah, saya tetep sukaaa~

Satu lagi yang rasanya kurang: kurang panjang—kurang ada konflik yang klimaks banget yang bikin geregetan, dan kurang... hm, ngena antara Jennar-Rendra. Simpati sih tapi kok rasanya chemistry keduanya kurang nangkep gitu. Jadi sayang aja rasanya hehe. Walapun saya bacanya di salah satu situs baca yang memang kayaknya cuma untuk cerita yang cukup-panjang-tapi-kurang-kalau-akan-dibikin-novel (oke, sebut saja Wattpad), jadi yeah dimaklumi :))


Rate: 4/5

0 comments:

Posting Komentar

Blog Template by SuckMyLolly.com