Selasa, 03 Februari 2015

[Review Komik] Fragments of Summer



Judul asli: Natsu no Kakera
Pengarang: Shinobu Amano
Penerbit: m&c!
Tahun: 2011

Komik ini terdiri dari 5 cerita pendek (kalau di sana istilahnya oneshot).

Fragments of Summer
Ketika menjenguk kakeknya di rumah sakit, Miyuki salah masuk kamar dan bertemu Madoka. Tadinya Madoka menyebalkan, tapi karena tiap hari bertemu, mereka jadi dekat. Tapi Miyuki juga tahu, setelah musim panas berakhir, ia harus kembali ke kota asalnya...

Fragments of Snow
Aya, seorang yang serius, hobinya membaca buku dan nongkrong di perpustakaan. Sementara Konno lebih mungil, ceria, manis, dan anggota klub PKK. Suatu hari, Konno kehilangan syal rajutannya dan meminta tolong dicarikan. Ketika Aya mencari di perpustakaan, ia melihat Touno, teman sekelasnya yang ternyata juga sahabat Konno sejak kecil, sedang mencium syal Konno. Aya tak sengaja tahu rahasia Touno, tapi melihat Touno begitu memperhatikan Konno padahal Konno merajut syal itu untuk orang lain, mengapa lama-lama Aya ikut memperhatikan Touno?


Fragments of Love
Kalau yang ini, tokohnya Konno. Ada beberapa kejadian di cerita sebelumnya yang diceritakan lagi di bagian ini (tapi dari sisi pandang Konno)—intinya mengenai klub PKK-nya dan untuk siapa ia merajut syal itu: ketua klub PKK-nya yang dingin, datar, perfeksionis, dan yang selalu mencela rajutannya.



Waiting for the Spring Novel
Ayah Hinata adalah seorang pengarang novel. Suatu hari, Hinata tertidur dan begitu ia terbangun, tiba-tiba tokoh-tokoh dalam novel ayahnya muncul dan mengajaknya bermain—lebih tepatnya, menemukan potongan suatu teka-teki.

The Color of Autumn, The Color of You
Ketika akan berangkat sekolah, tak sengaja pintu kereta terlanjur perlahan menutup sebelum Kanoko sempat naik. Namun ada seorang cowok menolong Kanoko, menahan pintunya sehingga Kanoko bisa naik. Sejak itu, Kanoko jatuh cinta. Tapi apa yang harus dilakukannya ketika cowok itu begitu dingin dan menganggapnya pengganggu?

“Kalau pemikiranmu seperti itu, hidup jadi membosankan. Harusnya kamu lebih optimis lagi!”
“Tapi ada, kok. Hal yang tidak bisa diapa-apakan lagi, ada banyak. Kamu cuma tidak tahu saja.”

* * * * * * *

AHHHH!! So beautiful!

Saya suka semuanya, dari cerita pertama sampai kelima, walaupun favorit saya tetap cerita pertama dan keempat. Tapi, saya bisa bilang dan jamin bahwa cerita-cerita yang lain nggak kalah mengesankan. Cerah seperti musim panas. Sejuk seperti musim gugur. Sunyi seperti musim dingin. Hangat seperti musim semi~

Nggak maksud SPOILER—saya bukan penggemar sad ending. Benci banget, malah. Kalau ada sad ending, biasanya saya lempar itu buku dan lanjutinnya nanti-nanti lagi *ganas* tapi untuk yang satu ini, cerita dengan sad ending bahkan rasanya bisa menyentuh.

Overall, sekali lagi dan nggak bosan saya bilang: suka banget semuanya!
Ini bukan cerita cinta dengan alur cepat yang biasa ditemui di shoujo manga biasanya. Ini kumpulan cerita yang sederhana, tapi penuh emosi dan menyentuh. Tiap cerita punya kesan tersendiri, punya alurnya masing-masing, yang menuntun ke ending yang... sweet
Bahkan cerita mengenai cinta bertepuk sebelah tangan aja bisa jadi cerita yang indah.

Shinobu Amano, mangaka favorit saya selanjutnya!


RATE: 4/5

[Review Komik] Love Button



 
Judul asli : Kokoro Botan
Pengarang : Usami Maki
Penerbit : m&c!
Series : 1 – 12 (tamat)
Tahun : 2011

Sinopsis:

Koga adalah orang yang menolong Niina ketika tiba-tiba sakit pada hari upacara penerimaan murid baru. Saat Niina nyatakan cinta padanya, Koga setuju untuk menjalani masa percobaan pacaran dengannya… Wah, senangnya!
Tapi ternyata Niina harus melalui hari-harinya dengan Koga yang populer dan selalu punya ide iseng untuk mengerjainya.

 * * * * * * *

Review:

Awal saya mau mengoleksi ini adalah karena jaminan namanya: Usami Maki—walaupun saya udah nggak cocok sih dari segi umur baca beginian. Saya udah beberapa kali baca karya mangaka satu ini dan menurut saya karya-karyanya lumayan (tapi sayangnya entah kenapa sekarang-sekarang ini tipikal gambar ceweknya suka mirip).

Tokoh cewek komik ini, Niina, seperti cewek pada umumnya. Biasa aja. Iya, bener-bener biasa aja. Wajah biasa aja, otak juga pas-pasan, tinggi biasa aja... Dan seperti sinopsisnya, Niina ini jatuh cinta sama cowok ganteng teladan bernama Eito Koga. Dulu saat penerimaan mahasiswa baru, Niina demam dan nggak sanggup jalan, dia terduduk di lorong sekolah. Lalu datang Koga membantunya ke UKS. Setelah itu Niina sempat mengamati Koga yang ternyata baik dan murid teladan, lama-lama ia jatuh cinta. Niina pun nembak Koga dan sayangnya ditolak, tapi Niina nggak menyerah dengan menawarkan 'percobaan' pacaran.

Setelah ‘percobaan’ jadian, Niina baru nyadar di balik wajah seriusnya, di balik tampang “anak baik-baik”-nya, Koga ini ternyata orangnya........ iseng banget. Suka banget ngerjain Niina, ngegodain Niina mentang-mentang dia tau si Niina pasti luluh sama apapun yang Koga mau -_- 
Tapi... masa sih Koga sendiri nggak luluh? Apa lagi yang harus dilakukan Niina?

* * * * * * *

Sampai ketika saya ngereview ini, di Indonesia komiknya baru sampai nomor 11. Panjang ya? Haha.

Ini komik dengan tema yang sederhana banget. Yap, bisa dibayangkan di volume-volume selanjutnya, si Niina yang polos banget ini berusaha keras supaya si Koga bisa jatuh cinta sama dia. Dan pastinya bakal muncul tokoh-tokoh lainnya, muncul masalah-masalah lain. Mulai dari adiknya Niina yang nggak suka banget sama Koga, mantan Koga, isu Koga bakal pindah, temen Koga yang ujung-ujungnya suka sama Niina, daaan masih banyak lagi.

Ngomong-ngomong soal Koga, si Koga ini bandelnya suka keterlaluan tapi cute abis! Ini bukan pertama kalinya saya jatuh cinta sama karakter manga ya tapi seriusan, dia cute—isengnya itu lho, bikin gemes *emang dasarnya gak kuat sama cowok cute


Koga ini tipe-tipe yang ngeselin rada jahat tapi ngegemesin. Suka nggak tega liat Niina diisengin, suka kesel sendiri bacanya kalo Koga lagi usil sama Niina, tapi di satu sisi mau terus liat Koga begitu *lah ini maunya apa*

Mungkin dari penggalan review di atas dan sinopsisnya, bakal terdengar seperti tipikal manga umumnya: “Ah nanti cowoknya juga pasti suka sama ceweknya”...... Oke, itu mungkin bener dan mungkin nggak, tapi entah kenapa saya suka idenya (plus gambarnya yang unyu :3). Jangan harap di volume 2 si cowok udah suka sama ceweknya (yang ada malah makin jahat, ups) karena ceritanya itu benar menunjukkan proses kedekatan mereka dan pendewasaan karakter. Gimana yang awalnya Koga yang iseng tapi lama-lama perhatian. Gimana Niina lama-lama jadi dewasa. Whoaa. Love it! ♡♡♡


RATE : 3/5

Senin, 02 Februari 2015

Naked



 Seri: The Blackstone Affair (book one)
Pengarang: Raine Miller
Tahun: 2012
Tebal: 208 halaman (paperback) || 99 halaman (e-book)

Sinopsis:

Review:

Brynne Bennet adalah seorang mahasiswa pascasarja Art Conservancy di University of London. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena Brynne berasal dari Amerika dan sekolahnya di London merupakan hasil beasiswa, Brynne bekerja sampingan sebagai model. Suatu hari, ia memenuhi permintaan temannya, Benny, untuk difoto telanjang—dan dipamerkan dalam sebuah galeri. Siapa sangka, foto telanjangnya itu dibeli oleh Ethan Blackstone, pemilik Blackstone Security International.

Pertemuan Brynne dan Ethan ternyata tidak sampai di galeri saja. Di luar galeri, Ethan melihat bagaimana tidak nyamannya Brynne dalam gaun dan high heels-nya untuk pergi ke stasiun; maka ia menawarkan—memaksa lebih tepatnya—Brynne untuk pulang bersamanya. Harusnya Brynne tidak begitu saja percaya pada Ethan, tapi sesuatu dalam dirinya membuatnya naik ke mobil Ethan.



Brynne tahu, pertemuannya dengan Ethan tak hanya sampai situ. Kalaupun berlanjut, hubungannya pun tak hanya sekadar kencan—yah, kau tahu, sesuatu yang berhubungan dengan tempat tidur. Tapi di satu sisi, Brynne ragu. Sanggupkah Brynne melupakan masa lalunya yang kelam dan menyakitkan, yang membuatnya mimpi buruk berulangkali? Mampukah ia jatuh cinta pada Ethan? Ethan yang dominan, Ethan yang tak mau mendengar kata penolakan dari partnernya, Ethan yang... liar.


"I'm not your girl, Ethan."
"You were during that kiss Brynne."


 * * * * * * *

Saya jadi malu sendiri nulis review ini, haha!
Ini bukan pertama kalinya saya baca novel erotika, tapi tetep aja bikin kipas-kipas. Buat saya sih adegannya nggak terlalu eksplisit ya—oke, eksplisit sih, blak-blakan juga tapi adegannya justru mampu dirangkai sama penulisnya hingga terkesan... sweet?—dibandingkan dengan novel erotika lain yang pernah saya baca.

Ethan Blackstone, ya udahlah yaa ini pria sempurna fisiknya. Tipe-tipe Alpha male, kaya, tampan, seksi, hot, pedulian, sweet, dan segala istilah lainnya yang mendekati sempurna. Dia dominan, overprotektif, jujur ingin menjalin hubungan dengan Brynne, tak ragu-ragu kalau dia salah dan minta maaf. Ah, what a gentleman. Saya terenyuh sih awalnya, tapi lama-lama rasanya cheesy gimana gitu ya (atau karena terjemahannya yang ‘kasar’ yang bikin jadi cheesy, entahlah), haha.

“You hit me the instant I saw you.” he said, gruffly. “I couldn’t look away. I wanted you immediately. Excessively. Almost violently.”


Sayangnya, ceritanya singkat banget. Cuma sekitar 99 halaman versi e-book. Alurnya cepat sekali, tiba-tiba Brynne udah jatuh cinta aja—atau saya yang miss sesuatu, maafkan deh. Lumayan ter-distract adegan hot-nya soalnya *kipas lagi*

Dan saya bisa katakan, endingnya menggantung. Begitu saya rasa lagi mau seru-serunya... tiba-tiba end of book. Yap, karena ini trilogi jadi wajar aja banyak masalah yang belum selesai dan rahasia-rahasia yang belum ketahuan. Masa lalu Brynne sebenarnya, Ethan yang tampaknya punya masa lalu dalam misteri juga, hubungan masa lalu Brynne dengan pekerjaan Ethan... semuanya. 


RATE: 3/5


PS: Sebenarnya kalau ebook ada versi terjemahan Indonesia-nya, tapi ada beberapa kalimat yang saya pribadi nggak mengerti—entah terjemahannya terlalu ‘kasar’ atau entah apa, akhirnya saya memutuskan untuk baca juga versi Inggrisnya. Dan lebih enak. Lebih hot #halah

Blog Template by SuckMyLolly.com