Rabu, 13 Juni 2012

Good Fight (Christian Simamora)

Judul : Good Fight
Penulis : Christian Simamora 
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 514 halaman

Sinopsis:
 
Dia tak benar-benar mencintaimu, kau dan aku sama-sama tahu itu.
Dibawakannya kau bunga, tetapi bukan kesukaanmu. Digenggamnya jemarimu, tetapi tidak cukup mesra. Dia mencium bibir indahmu, lalu cepat-cepat menyudahinya.

Puaskah kau dengan cinta seperti itu?
Sampai kapan kau terus duduk di situ, menunggu dia berbalik menginginimu?

Berhentilah mengabaikanku.
Tak bisakah kau memberiku kesempatan juga? Lirik aku sebentar saja. Dengarkan aku sebentar saja. Biar aku buat kau percaya, hanya aku yang bisa membuatmu bahagia.

Hanya akubukan dia.


Review:

“Kalau gue benar-benar mencintai lo, gue juga harus belajar melepaskan lo.” (hlm.479)


Begitu selesai membaca novel ini, saya menggumam, "Ah, this will be my favorite. Really."

Adalah Jethro Liem dan Teresia, twentysomething, rekan satu kantor di majalah Mascara (wanita) dan Manner (pria). Secara pekerjaan, Jet yang adalah fotografer dan Tere fashion editor-nya, mengharuskan mereka untuk bekerja sama. Tapi yang ada, mereka “musuhan”. Nggak musuhan ala ABG, tapi mereka selalu bertengkar di setiap kesempatan. Jet yang emang jahil, selalu memancing Tere yang gampang meledak kalo ada cowok itu.


Mafia Espresso (Francisca Todi)


Sinopsis:

Dentuman suara Lady Gaga dari radio tetangga lantai atas, lamat-lamat tenggelam dalam otakku, lalu mengirim sinyal panik ke seluruh tubuh. Aku terduduk di ranjang. Jam berapa ini? Tanganku meraih telepon genggam di atas meja. Angka yang tertera di layar membuat rasa panik kembali mencekam. ‘Jam delapan? Bagaimana mungkin?’

Sophie Pieters mengira masalah terbesarnya pagi itu adalah datang tepat waktu ke kantor, memberi presentasi memukau, dan memenangkan hati kliennya agar dia dan timnya tidak kehilangan pekerjaan. Ternyata, salah besar! Masalah sebenarnya dimulai ketika mobilnya ditabrak dalam perjalanan ke kantor. Setelah menumpahkan kejengkelannya dan mengebut ke kantor, Sophie dibuat terkejut menemukan pria penabraknya itu ternyata adalah calon kliennya dari Italia, Antonio Azzaro. Situasi semakin diperburuk ketika Patricia, bos Sophie, membuka sesi presentasi dengan tanpa sadar mengutip ucapan Sophie bahwa dia baru saja ditabrak oleh “seorang idiot yang menjengkelkan”.

Maka, musim gugur di negeri Belanda yang berangin dan berhujan, tidaklah lebih buruk dari hari-hari Sophie selanjutnya. Kepungan masalah datang beruntun di tengah aroma espresso yang menemani hari-harinya. Krisis ekonomi keluarga, Ray yang bertingkah, dan yang paling parah adalah jebakan masalah yang dibenamkan Antonio Azzaro. Siapa lelaki Italia parlente, bos perusahaan Eco Green yang gemar mengaduk-aduk hatinya itu?

Kepada siapa selayaknya Sophie melabuhkan hatinya?


Review:


"Hubungan kami... rumit."
"Hubungan rumit biasanya tanda bahwa salah satu pihak tidak mau berkomitmen."


Sinopsis yang cukup panjang, yang sebenarnya sudah menjelaskan garis besar isi novel Mafia Espresso ini. Tapi, apa hubungannya dengan kata ‘mafia’?

Semua berawal ketika Sophie kesiangan di suatu pagi. Rapat penting dengan klien mengharuskannya terburu-buru ke kantor dengan nasib timnya di ujung tanduk. Tak dinyana, mobilnya ditabrak oleh seseorang—yang kemudian disebutnya “idiot yang menjengkelkan”.

Blog Template by SuckMyLolly.com