Note a Book!: Crash Into You (AliaZalea)

Sabtu, 24 September 2011

Crash Into You (AliaZalea)

Sinopsis:

Hanya ada satu orang yang paling dibenci Nadia di dunia ini, seorang anak laki-laki bernama Kafka. Cowok jail itu tidak bisa berhenti mengisenginya setiap hari, enam hari dalam seminggu, selama hampir dua tahun. Terakhir kali Nadia bertemu dengannya adalah sekitar dua puluh tahun yang lalu ketika mereka sama-sama masih mengenakan seragam putih-merah. Semenjak itu Nadia berjanji untuk tidak akan pernah lagi sudi bertatap muka dengannya.

Tetapi ketika suatu pagi, di usia dewasanya, Nadia terbangun dengan hanya mengenakan pakaian dalam di kamar hotel Kafka, dia harus mengevaluasi ulang pendapatnya tentang laki-laki satu ini. Kafka bukan saja kelihatan superhot, tetapi Nadia secuil pun tak pernah membayangkan bagaimana cowok iseng dan jail itu kini bisa menjadi dokter jantung ternama yang menangani ayahnya.

* * *

Akhirnya~ Setelah menunggu lama, saya bisa menulis reviewnya T^T

AliaZalea kembali lagi dengan novel genre Metropop-nya: Crash Into You. Setelah puas dengan Blind Date, saya mencoba untuk membacanya—direkomendasikan dan tertarik melihat sinopsisnya.

Mengisahkan tentang 2 orang yang kembali dipertemukan setelah 20 tahun lamanya, semenjak terakhir kali bertatap muka dalam seragam putih-merah—yap, sewaktu SD!

Kini, Nadia dan Kafka kembali bertemu bukan dalam reunian SD, tetapi dalam posisi berbeda: Kafka sebagai dokter jantung dan Nadia sebagai anak sang pasien. Kebayang dong, betapa kagetnya Nadia dan betapa kerasnya ia berusaha agar terhindar dari Kafka—mengingat dulu ia selalu sengsara dengan semua keusilan Kafka?

Tapi, manusia berubah. Sisi lembut dan sisi liar Kafka yang baru kali ini Nadia ketahui. Saya tak tahan untuk tersenyum setiap kali ada paragraf yang menjelaskan betapa HOT-nya Kafka. Aw. Bagaimana seorang dokter jantung ternama, muda pula, terlihat begitu tampan, menawan, dan HOT. Ahahaha :D Apalagi dengan adanya SMS-SMS Kafka terhadap Nadia, yang bisa digolongkan sebagai sexual harassment. And it melts you.

Novel ini sama sepertinya yang saya baca sebelumnya, Blind Date, novel ini gak neko-neko, dan memusatkan pada 2 tokoh utama tanpa tokoh saingan. Oke, memang ada, tapi dia cuma sepintas lewat. Tapi lebih baik begitu daripada tokoh Elang, tokoh figuran cowok yang muncul baru di 2-3 bab terakhir. Oke, keberadaannya memang penting, mengingat kalau sama sekali tidak ada tokoh saingan cowok malah akan jadi aneh. Tapi ini agak memaksa. Kalau dia dimunculkan di awal atau di pertengahan, mungkin tidak akan terlalu aneh jadinya.

Tapi overall, novel ini saya suka. Simpel, tidak bertele-tele, tapi membuat saya bertahan sampai lembar terakhir bahkan mengulangi membaca beberapa adegannya. Apalagi tokoh Kafka, aduh nggak kuaaaat!! ;)

Rate::