Pengarang
: Mia Arsjad
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Tahun
: 2012
Tebal
: 208 halaman
Sinopsis:
Jadi
anak baru di SMA itu nggak gampang. Apalagi buat cewek kutu buku kaya Dira.
Ujung-ujungnya ya dapat teman kutu buku juga yang hobi nongkrong di
perpustakaan. Tapi tiba-tiba di sekolah barunya itu dia melihat sosok yang
dikenalnya berjalan keluar dari perpustakaan sambil melepas kacamata.
“Jun!
Arjuna!” Dira memanggil dengan heboh, tapi kok… ada yang beda dengan sahabatnya
itu ya? Dia seperti tidak mengenali Dira dan sikapnya dingin.
Dira
masih ingat ketika SMP Jun mengajaknya janjian di taman sepulang sekolah, tapi
Jun tak pernah muncul, dan malah menghilang tanpa kabar. Dan sekarang, setelah
akhirnya mereka bertemu kembali, Dira malah mendengar banyak kabar miring soal
Jun. Katanya, sekarang Jun jadi pemimpin cowok-cowok berandalan di sekolah.
Dira sendiri bahkan memergoki Jun beberapa kali sedang… tawuran?!
Jun
benar-benar sudah berubah. Padahal dulu Dira sempat naksir Jun yang kutu buku
itu. Kira-kira kenapa ya Jun berubah? Sesuatu pasti terjadi. Dira harus mencari
tahu!
Review:
Dira
dan Juna adalah sahabat sejak SMP, sama-sama suka baca dan novel. Sayang, suatu
hari Juna menghilang tanpa kabar. Begitu Dira pindah ke Bandung, ia bertemu
dengan Juna. Tapi Juna yang sekarang hobi tawuran. Tapi sisi baik Juna ternyata
nggak hilang. Ia sempat beberapa kali menyelamatkan Dira yang dengan cerobohnya
terjebak di tengah tawuran. Terkadang pula, Dira menemukan sisi kutubuku Juna
muncul di hadapannya. Juna bisa begitu baik, tapi bisa juga berubah dingin
lagi. Dira tahu sesuatu pasti terjadi. Ia seolah diberi kesempatan, ketika
mamanya “menitipkan” dia pada Juna—artinya, meminta Juna menjaga Dira.
Kira-kira, ada apa?
Masa lalu itu bagian dari hidup kita, harus diterima bahkan seharusnya jadi pemicu untuk menjadikan masa depan lebih baik. (hlm.120)
Ini
cerita yang fresh dan SMA banget.
Jadi kangen masa-masa SMA dulu. Masa-masa jatuh cinta sama temen deket sendiri
*ups. Dan memang tawuran masih sering banget terjadi. Nggak cuma anak sekolah aja
yang tawuran, tapi juga mahasiswa. Tapi berkat novel ini saya baru tahu
ternyata salah satu penyebab tawuran itu memperebutkan kekuasaan. Ya, Juna
dalam novel ini adalah penguasa geng tawuran di SMA-nya. Ia dan gengnya “bertarung”
dengan geng SMA lain demi memperebutkan wilayah dan jadi yang terkuat. Dan
ternyata dia goyah hanya karena… Dira. Cewek kutubuku yang digertak dikit aja
langsung lemas. Apalagi kalo bukan karena cinta? Duh, indahnya masa remaja.
Hal
lain yang bikin saya santai bacanya adalah: ada tipikal bad boy yang ngegemesin macem Juna. Di mana lagi ada cowok tampang
sangar dan hobi berantem, tapi ternyata sering ikut olimpiade matematika dan
sains alias pinter banget? Di dunia nyata sih nggak ada. Karena biasanya orang
yang pinter bisa berpikir jernih, ngapain ngabisin waktu demi tawuran? Ngapain
rela-relain mencoreng nama demi dapet luka-luka berantem? Tapi Juna, punya
alasannya sendiri. Si Juna ini punya alasannya sendiri untuk berubah.
Novel-novel
Mia Arsjad memang light dan lucu.
Serius, menghibur banget! Untuk ukuran teenlit,
ini menurut saya bagus karena nggak semuanya adegan menye-menye, patah hati,
sedih berkepanjangan. Tapi di sini si Dira malah nekat dan berani menghadapi Juna
dan gerombolannya yang nyeremin. Intinya, dia berusaha mendekati Juna yang dulu
sahabatnya—bukan cuma bisa menatap dari kejauhan dan menangis.
...Tuhan selalu menyelipkan satu kado rahasia dalam setiap peristiwa "berat". (hlm.197)
Hayoo,
penasaran? Go read it, readers ;)
Rate: 3.5/5
0 comments:
Posting Komentar