Sabtu, 12 November 2011

Love, Hate, & Hocus-Pocus (Karla M. Nashar)

Sinopsis:

HATE at first sight. Itulah definisi yang tepat untuk menggambarkan Troy Mardian dan Gadis Parasayu. Mereka partner kerja yang dinamis—sedinamis gejolak permusuhan yang terus meletup di antara mereka berdua. Hanya satu persamaan mereka. Sama-sama nggak percaya dengan yang namanya hocus-pocus, ramal-meramal, paranormal, astrologi, kartu tarot, feng shui, atau apa pun sebutannya yang berhubungan dengan dunia pernujuman.

Lalu apa yang terjadi saat mereka terbangun pada suatu Minggu pagi cerah, dan mendapati diri mereka berada di ranjang yang sama dalam kondisi bugil, plus cincin kawin yang melingkari jari manis masing-masing, serta sepotong memori kabur tentang pernikahan yang mereka lakukan tiga belas hari yang lalu?!

* * *

Novel kedua Karla M. Nashar yang saya baca setelah Bellamore.

Sedikit beda dengan Bellamore yang terkesan sendu dan menye-menye, novel LHHP ini terkesan kocak. Lucu, dengan bahasa yang mudah dimengerti, gampang diterima lah, saya yakin semua yang membaca bisa menyelesaikannya dengan cepat. Dan, novel ini sukses membuat saya senyam-senyum sendiri sampai di akhir. Mengapa? Let’s see...

Jumat, 11 November 2011

Morning Light (Windhy Puspitadewi)

Sinopsis:

Aku seperti bunga matahari yang selalu mengejar matahari, hanya melihat pada dia: matahariku. Aku mengagumi kedalaman pikirannya, caranya memandang hidup—malah, aku mati-matian ingin seperti dirinya.

Aku begitu terpesona hingga tanpa sadar hanya mengejar bayang-bayang. Aku menghabiskan waktu dan tenaga untuk mendongak sampai lupa kemampuan diriku sendiri.

Aku bahkan mengabaikan suara lirih di dasar hatiku. Aku buta dan tuli. Dan di suatu titik akhirnya tersungkur. Saat itulah aku mulai bertanya-tanya: apakah dengan menjadi seperti dia, aku pun akan dicintai?

* * *

Lagi-lagi, dan lagi, saya jatuh cinta sama covernya. Jujur deh Gagas Media itu bagus banget dalam hal desain covernya. Tapi kadang, hati-hati, covernya bisa menipu. So don’t judge the book by its cover. Tapi kali ini saya bukan mau membahas covernya menipu, atau isinya tidak sesuai, atau apalah itu. Saya hanya mau mengatakan, saya suka covernya, gambar bunga matahari dengan sekelilingnya nuansa kuning cerah. Sinopsisnya pun, bernuansa bunga matahari.

Oke, lanjut aja ke kisahnya~

Rabu, 09 November 2011

Alexandra (Farah Hidayati)

Sinopsis:

Alexandra hidup dalam sebuah keluarga yg ia rasakan tak lengkap: ia tak memiliki ayah. Ibu tak pernah memperkenalkan sosok ayah kepada Alexandra & lbh dari itu ia dilarang berteman dgn lelaki. Dalam kepatuhan pada sang ibu pelan-pelan segala terungkap. Alexandra menemukan segala yg dicari & juga kehilangan dalam waktu yg bersamaan.

* * *

Mengisahkan tentang seorang remaja bernama Alexandra Semesta—atau Alexy—yang sejak kecil tidak punya sosok ayah dalam hidupnya. Hanya sang bunda yang merawatnya, dan menjauhkannya dari sosok laki-laki manapun.

Alexy juga tidak berminat menjalin hubungan apapun dengan laki-laki manapun, sampai ia masuk SMA dan bertemu seseorang yang kemudian ia temui lagi dalam pertemuan-pertemuan berikutnya di  satu tempat: perpustakaan.

Dewanta Pujangga, atau Dewa. Satu-satunya cowok yang bisa membuat Alexy tenang berada di sampingnya. Sosok kalem tapi misteriusnya itu membuat Alexy merasa nyaman tanpa perlu risih. Tapi sayangnya, Dewa harus pergi. Keadaan orangtua Dewa mengharuskan mereka sekeluarga pindah dari Yogya ke Jakarta.

Dan... cerita berpindah ke saat Alexy kuliah. Pertemuan dengan Niko, asisten kuliahnya, dan Rio, sepupu temannya, tidak membuat Alexy nyaman. Tidak senyaman saat bersama Dewa. Apalagi, begitu menyadari bahwa ternyata Niko menggunakan cara-cara busuk untuk mendekatkan dirinya sendiri ke ibu Alexy, agar ia menjadi satu-satunya cowok yang diterima di keluarga itu—di saat Dewa tidak begitu disambut akrab oleh sang ibu.

Blog Template by SuckMyLolly.com