Pengarang: Sophie Febriyanti
Penerbit: GagasMedia
Tahun: 2008
Tebal: 260 halaman
Dan, di sinilah Ayunda berada: Seoul, kota yang memberinya keteduhan hati. Namun, Ayunda lupa bahwa dia tidak bisa begitu saja menutup mata dan berharap semua masalah berlalu. Kehadiran Terry—lelaki yang menjadi cinta sejati sepupu kesayangannya—berhasil membuka hati Yunda untuk berani menghadapi kenyataan sekaligus menimbulkan kebimbangan baru. Haruskah Yunda merebut Terry, atau melakukan hal yang paling sulit dari proses mencintai: rela melepaskannya pergi?
Dalam pelariannya ke Seoul, Yunda justru mendapatkan sesuatu yang tak pernah ia pikirkan sebelumna. Bahwa ternyata, tak pernah ada kata kehilangan untuk cinta.
Review:
Dari judulnya, udah pasti ada hubungannya sama Korea. Hm, akhir-akhir ini memang lagi demam Korea di mana-mana (Hallyu Wave) sampe-sampe muncul boyband dan girlband yang gayanya 11 12 sama gaya Korea. Ternyata berpengaruh juga ya ke dunia sastra. Seakan gak mau ketinggalan. Tapi ternyata novel ini keluaran 2008. Yaudahlah ya, ternyata emang demam Korea udah dari dulu-dulu tapi booming-nya baru sekarang ini.
Jadi, novel ini menceritakan kisah Ayunda, atau Yunda, cewek yang kisahnya memiliki kekasih yang amat sangat dia cintai, Cello—atau Marcello. Yunda juga punya 3 sahabat: Lisa, yang pernah dikhianati ayah dan kekasihnya, lalu berubah jadi Miss Antilelaki; Eci, yang polos nan pengertian; Wuri, yang sering banget ga akur sama Lisa. Tapi perbedaan itulah yang bikin mereka berempat sobatan eraaaaat banget.