Sinopsis:
Freya dan Gia, Moses dan Adrian, masing-masing adalah 2 sahabat yang saling bertolak belakang sifatnya. Freya yang antisosial, pendiam, pintar, dan cuek. Gia yang pandai melukis, ceria, populer, dan disukai cowok-cowok. Moses yang kalem, kaku, pintar, ketua OSIS, dan disiplin. Adrian yang suka basket, easy-going, populer dan supel. Juga ada Erik, sahabat Freya sejak SD yang blak-blakan, jujur, tapi tajam (karena dia yang pertama kali mencium adanya ketidakberesan).
Judul : Remember When
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?
"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Satu hal yang saya suka dari novel Gagas Media: sinopsisnya yang selalu dikemas puitis. Membuat kita bertanya-tanya, seperti apakah ceritanya? Apakah sesuai dengan sinopsisnya yang merenyuhkan? Dan saya mendapatkan jawabannya begitu membaca Remember When ini : ya. Walau agak klise, cinta antara 4 sahabat : Freya – Moses, Gia – Adrian, yang akhirnya berujung pada perselingkuhan.
Freya dan Moses pacaran, begitu juga Gia dan Adrian. Kedua pasangan itu dianggap cocok oleh teman-temannya. Pasangan Freya dan Moses yang sama-sama kalem, tenang, dan pintar dalam akademis. Pasangan Gia dan Adrian yang sama-sama populer, ekstrovert, dan pandai dalam non-akademis (basket & melukis). Keempatnya bersama selama 2 tahun, dan tak ada yang aneh selama itu.
Hingga peristiwa meninggalnya ibunya Adrian mengubah segalanya. Adrian yang tadinya gampang tertawa, tersenyum, dan seolah tak punya kesedihan, kini berubah. Jadi Adrian yang pemurung dan sekali waktu suka tak bersemangat. Gia, Freya, dan Moses tidak buta. Mereka tahu. Terlebih Gia, merasa sikap dan mental Adrian berubah.
Perubahan-perubahan itu muncul, hingga Erik menyadari bahwa ada ’seseorang’ yang suka menenangkan hati Adrian di saat ia sedih dan kacau. Kaget ketika ia tahu, tapi diam saja. Sampai akhirnya, Gia tahu. Dan lambat laun, ketika Gia hancur, Moses pun tahu. Tapi ia cukup bijak, tidak sampai bolos sekolah berhari-hari seperti Gia, walau hatinya sakit mengetahui pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya.
Banyak hal yang terjadi setelah rahasia itu terkuak. Ketika Freya memutuskan hubungannya dengan Adrian yang bahkan belum dimulai. Ketika Gia menggunakan segala cara (tapi fair) demi mendapatkan Adrian kembali di sisinya. Ketika Moses memutuskan pertemanannya dengan Adrian. Ketika Adrian dan Moses ditemukan berkelahi di sekolah, berujung pada terlukanya Freya ketika berusaha melerai mereka, dan ketika Adrian berjuang keras membawa Freya ke UKS tanpa sedetik pun melihat Gia yang sedari tadi berdiri di depannya. Ketika Freya berusaha keras menghampiri Gia dan meminta maaf. Ketika Moses dan Freya akhirnya bubar. Ketika mereka memutuskan, untuk saling tidak peduli pada yang lain.
Moses, Freya, Gia-Adrian pada jalan masing-masing.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Di sini, saya setuju dengan Moses yang memilih untuk berpisah dengan Freya. Tidak seperti Gia yang menutup matanya sendiri dan ngotot mempertahankan hubungan yang sebenarnya tanpa cinta itu.
Walaupun happy ending, tapi tetap saja pikiran saya rada kalut selesai membacanya. Terlalu banyak luka. Terlalu banyak pengorbanan. Ini ujian cinta dan persahabatan yang berat.
Saya suka novel ini. Masalah yang simpel namun sebenarnya rumit, dikemas dengan menarik dan menghanyutkan. Juga ‘porsi’ kelima tokoh yang sama dan seimbang, narasi oleh 5 sudut pandang yang berbeda: Freya, Gia, Adrian, Moses, dan Erik. Membuat pembaca tahu isi perasaan masing-masing.
Judul : Remember When
Pengarang : Winna Efendi
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 260 halaman
0 comments:
Posting Komentar