Note a Book!: Rain Affair (Clara Canceriana)

Minggu, 17 Juli 2011

Rain Affair (Clara Canceriana)

Sinopsis:

Dia menyatakan dan aku percaya.

Tapi ketika aku berusaha menemukan kesungguhan di matanya,

Dia malah memasang kacamata hitam,

untuk menyembunyikan dusta yang dia simpan di sana.

Some people say, "it`s like a guilty pleasure."

I know he is lying to me but i keep wanting him.

I thought, I`ve already felt in love with him.

But the worst part is, I`m lying too.

-------------------------------------------------------------------------------

Ow nggak kerasa udah lama nggak nulis ya. Entah penyakit malas sedang meradang atau lagi sibuk (atau sok sibuk? -_-), jadi nggak sempet baca. Sempet sih sempet, tapi keteteran dan kelupaan deh. Oke, langsung aja, ini dia novel yang awet dibaca—walau rada keteteran juga~

Wow, saya suka covernya. Soft, dan judulnya yang mengandung kata ‘rain’ juga menggugah semangat saya. I love things about rain. It’s romantic. Ewww... Sinopsisnya pun juga menarik. Jujur, saya penasaran seperti apa konflik di dalamnya.

Ceritanya tentang wanita bernama Lea yang berpacaran dengan Noah. Tapi setahun pacaran tidak membuat Lea merasa dekat dengan Noah. Noah selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan. Dari sini, saya mengira akan terjadi ‘affair’ antara Lea dengan entah siapa. Tapi ternyata cinta Lea hanya untuh Noah, Noah, dan Noah. Dan kesannya malah agak... ehm... dipaksakan. Bayangkan, ia mencintai seseorang yang bahkan dia sendiripun masih sedikit ragu apakah orang itu mencintainya juga atau tidak...

Tapi Lea menampik semua itu. Ia berusaha keras—bahkan terlalu keras—sampai mengorbankan dirinya lelah dan mengalah demi Noah. Wow. What a strong feeling she has.

Di samping Lea dan Noah, ada juga tokoh Rissa (kakak Lea), Audrey dan Rendi (sahabat Lea), Fadi (teman kantor Lea), Nathan (teman kantor Noah), dan Tria (istri Rendi).

Dari sinopsis itu, saya melihat akan ada kebohongan—“untuk menyembunyikan dusta...” Dan ternyata memang ada dusta di dalamnya. Tidak hanya satu, lebih dan banyak. Dusta itu pun mengatasnamakan cinta dan sayang. Geez!

Menurut saya, Lea sebenarnya menyadari bahwa perasaan Noah tidak seperti yang ia bayangkan dan ia harapkan selama ini. Tapi ia berusaha mempertahankannya dan berharap lebih. Tapi, bukankah berharap lebih justru membuatmu jatuh dan merasa lebih sakit ketika mengetahui kenyataannya? Itulah Lea. Wanita yang tegar.

Namun pengulangan adegan di mana dua tokoh bertengkar karena hal sepele dan sebenarnya tidak layak diributkan juga bikin agak boring, jadi saya memutuskan untuk meng-skip beberapa adegan pertengkaran mulut itu -_-

Tapi... alurnya yang alur mundur, dan diceritakan terpisah (tidak sekaligus), setidaknya membuat pembaca penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Semacam ada misteri di balik masa lalu Lea, Noah, dan Rissa.

Novel ini mengajarkan kita untuk berhenti berharap dan memaksakan cinta. Cinta bukan diwujudkan dengan pertengkaran, tapi dengan kasih sayang. Cinta tidak mengandalkan dusta, tapi kejujuran. Ow.. :))

Rate: