Sinopsis:
Untuk mengisi liburan
kenaikan kelas, Clarissa dan delapan sahabatnya jalan-jalan ke Sumatra. Mereka
senang banget bisa melihat kota Medan, Danau Toba, Pulau Samosir, sampai ke
Bukttinggi dan Rumbai.
Memang, sejak kelas
sepuluh, Clarissa, Nadya, Kelly, Lia, Anty, Krisna, Sandro, Adi, dan Mahmud
menabung sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa berangkat ke Medan walau
menggunakan kapal laut. Berbagai peristiwa menarik terjadi di sepanjang
perjalanan meeka yang memakan waktu hampir setengah bulan! Ada yang jatuh
cinta, ada yang cemburu, ada yang sirik, ada yang manjanya kumat, juga ada yang
bertengkar.
Suasananya semakin panas
ketika Clarissa dan teman-temannya bermain Truth or Dare dengan ancaman siapa
yang berbohong akan sial selama perjalanan. Entah mengapa setelah permainan di
malam hari itu, Krisna hampir tiap hari ketiban sial. Apakah dia berbohong?
Siapa sebenarnya yang ditaksir Krisna? Clarissa atau Lia?
Masalah tak henti menerpa
mereka. Ternyata Adi dan Mahmud sama-sama naksir Nadya. Wah… wah… kalau nggak
segera dituntaskan, bisa gawat. Masa berangkat sebagai sahabat, pulang ke
Jakarta sebagai musuh?
Jadi, apakah petualangan
kesembilan sahabat ini berakhir sukses?
----------------------------------------------------------------------------------
Novel ini udah lamaaa saya baca, pengen ngeresensi secepat mungkin tapi
berhubung ni cerita rada complicated—karena
tokohnya ada 9!—dan banyak tugas menumpuk (dasar sekolah kok tugas melulu -_-)
jadilah terbengkalai. Udah sempet diketik tapi kesimpen di draft dan nggak keurus... Uh!
Oke, cukup curcolnya...
Novel ini menceritakan tentang perjalanan ke Medan oleh 9 sahabat (5 cewek dan 4 cowok): Clarissa, Nidya, Kelly, Lia, Anty, Krisna, Sandro, Adi dan Mahmud. Walaupun novel ini memakai sudut pandang orang pertama yaitu Clarissa, tapi tetap semua tokoh dapat ‘jatah’ yang sama. Lagipula, setelah saya amati, di novel ini lebih banyak memakai kata ‘kami’ daripada ‘aku’. Berarti, mereka bersembilan selalu bersama. Oh indahnya masa remaja~
Novel ini menceritakan tentang perjalanan ke Medan oleh 9 sahabat (5 cewek dan 4 cowok): Clarissa, Nidya, Kelly, Lia, Anty, Krisna, Sandro, Adi dan Mahmud. Walaupun novel ini memakai sudut pandang orang pertama yaitu Clarissa, tapi tetap semua tokoh dapat ‘jatah’ yang sama. Lagipula, setelah saya amati, di novel ini lebih banyak memakai kata ‘kami’ daripada ‘aku’. Berarti, mereka bersembilan selalu bersama. Oh indahnya masa remaja~
Di novel ini juga, banyak diceritakan kegiatan mereka. Mulai dari pagi
bangun lalu sarapan, hingga malam mereka hendak tidur. Juga banyak diceritakan
ke mana-mana saja mereka pergi. Jadi, keseluruhan novel ini menceritakan journal mereka mulai dari hari pertama
hingga hari terakhir.
Seiring perjalanan mereka, rahasia & sifat masing-masing mulai
terungkap.
Misalnya, antara Adi dan Nidya, yang kegeb pegangan tangan sambil tidur.
Dilanjutkan dengan Mahmud yang ternyata naksir Nidya juga, dan berusaha cari
perhatian Nidya dengan menjadi cowok rajin yang selalu membereskan
barang-barang mereka dan rumah tempat mereka singgah. Ada juga Krisna yang naksir
seseorang tapi merahasiakan identitas cewek itu. Dan, terlihat pulalah sifat
Nidya yang ternyata manja sekali.
Secara keseluruhan, novel ini biasa. Alurnya memang penuh konflik
antarsahabat, tetapi tidak ada yang berarti ataupun berat. Saya juga jadi bosan
dengan percakapan-percakapan yang isinya hanya ledekan dan ejekan yang
diperpanjang—misalnya antara Anty dan Sandro.
Tapi secara umum, novel ini juga menyajikan informasi tentang Pulau
Sumatra. Misalnya: formasi angkot di sana 7-5 (tidak seperti di Jakarta yang
6-4, hehe); di Rumbai, Riau, hanya ada kompleks perumahan dan kantor; Lembah
Harau memliki 7 air terjun yang indah; spot menarik di Istana Pagaruyung &
Danau Maninjau.
Rate:
Rate:
Judul : From Sumatra With Love
Pengarang : Esi Lahur
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 230 halaman
0 comments:
Posting Komentar