Pengarang
: Ima Marsczha
Penerbit
: Gagas Media
Tahun
: 2009
Tebal
: 244 halaman
Sinopsis:
Widya
kaget melihat sosok laki-laki di hadapannya. Laki-laki berkaus pink itu adalah
Setan. Ya, setan, setan sungguhan meski dia berkaus pink dan senang sekali mencium aroma kayu manis. Namun, jika sosok
itu mungkin memang bisa mengabulkan permintaannya, gadis ini akan melakukan apa
saja. Bunda tercintanya, yang sedang koma, harus sadar dengan cara apa pun.
Permintaan
yang cukup sulit—bagi si setan sekalipun. Setan yang berwujud laki-laki itu
malah terjebak di dunia manusia, dalam kehidupan Widya. Dia baru bisa pulang
jika permintaan Widya dikabulkannya. Saat mereka sibuk mencapai kata sepakat,
diam-diam, Widya sadar kalau dia mulai jatuh cinta kepada Setan penggemar kayu
manis itu.
Review:
Semua
berawal dari kecelakaan ibunya Widya dan berakhir koma di rumah sakit. Ketika
sudah sekian lama merawat dan setia menunggui ibunya yang koma, Widya berjumpa
dengan seorang bapak tua penjual buku. Ia diberikan buku hitam yang tulisan di
dalamnya sudah memudar. Ada tertulis di dalamnya, cara memanggil setan yang
bisa mengabulkan permintaan. Widya melakukannya dengan harapan si setan bisa
menyembuhkan ibunya. Dan, muncullah si setan dalam wujud laki-laki. Tapi…
benarkah si setan ini bisa mengabulkan APAPUN permintaan Widya—walaupun itu
berhubungan dengan nyawa manusia? Widya kira, kehadiran si setan bisa membuat
semuanya mudah. Tapi yang ia dan si setan tak sadari, efek pertemuan mereka ternyata
tak terduga…
“Katanya, Tuhan sayang sama semua ciptaan-Nya.”“Sama lo juga?”“Iya, kali.”“Lo sayang sama Tuhan?”“…….Sayang, tuh, kayak gimana, sih?”“Kalo kita lagi inget sama orang yang kita sayang, ada perasaan berdesir di dada.”“Berdesir tuh kayak gimana, sih? Gue nggak pernah ngerasa gitu.”“Kita rela berkorban demi orang yang kita sayang.”
GYAAAH.
Ide ceritanya
bagus. Unik. Tentang setan yang terpanggil ke dunia manusia, lalu tinggal lama dan
ternyata setan itu… ya, begitulah :) ada beberapa pelajaran juga sih dari
novel ini. Biar dikata ceritanya menyinggung-nyinggung setan, Tuhan, neraka, surga,
reinkarnasi, dan segala topik yang saya rasa masih menjadi misteri. Tapi, saya
menikmati.
Mengenai
karakter—beberapa halaman pertama, rasanya pengen banget ngejedukin kepala si
Widya! Jadi anak kok manja banget. Semau-maunya dia aja. Nggak pengertian. Kzl.
Hahaha. Tapi seiring saya membaca, ternyata si Widya ini lovable juga. Dia lumayan nggak menye-menye (kecuali soal ibunya
yang sakit), lama kelamaan berubah menjadi lebih dewasa dan tegar. Yup, ada
pendewasaan karakter. Sementara si setan ini juga lovable banget! Kadang ngeselin, “bandel”, kadang lucu, kadang ga
terduga, kadang bikin gemes—padahal dia setan ♡♡
Dan,
novel ini 'manis'. Nggak menebar kata-kata indah-slash-puitis, tapi cukup dengan
percakapan-percakapan yang lumayan realistis dan nggak menye-menye.
Tapi,
tetep aja. Ada satu yang mengganjal. Rasanya emosi di percakapannya kurang. Ada
beberapa bagian yang datar-datar aja (well,
aya memang lebih suka percakapan dibanding narasi panjang mengenai deskripsi
perasaan atau detail keadaan). Ah, Terutama endingnya—rasanya pengen saya
maki-maki karena rasanya berlangsungnya
datar aja—walaupun pada akhirnya saya suka aja sih. Hehe.
“Non, surga itu rumah Tuhan. Gue setan.”“Tapi, kan, dulu lo bilang setan juga ciptaan Tuhan.”“Iya. Tapi, tetep aja. Lo kira gue bisa seenaknya ngetok pintu rumah Tuhan. Terus dibukain pintu. Disuruh masuk. Disuruh duduk. Disuguhin minuman. Lo aja yang sama-sama manusia nggak bisa sembarangan main ke rumah presiden, kan?”
Ok, overall saya suka dan rasanya ini akan
jadi novel yang mau-mau saja saya baca berulang kali nantinya. Bagi kamu pecinta
kayu manis dan cokelat, give it a try!
:)
PS: Btw,
ini nama pengarangnya asing dan unik juga #salfok
Rate:
4/5
2 comments:
Halo, salam kenal :D
wah saya kok baru tau buku ini ya. setannya pake baju pink? itu setan atau cupid? menarik nih buku kayaknya..
Haha, itu pas awal ketemu setannya. Setan beneran kok, kalo Cupid mah udah biasa haha :D
Silakan dibacaaa, worth it kok!
Posting Komentar