HATE
at first sight. Itulah definisi yang
tepat untuk menggambarkan Troy Mardian dan Gadis Parasayu. Mereka partner kerja
yang dinamis—sedinamis gejolak permusuhan yang terus meletup di antara mereka
berdua. Hanya satu persamaan mereka. Sama-sama nggak percaya dengan yang
namanya hocus-pocus, ramal-meramal, paranormal, astrologi, kartu tarot, feng
shui, atau apa pun sebutannya yang berhubungan dengan dunia pernujuman.
Lalu apa yang terjadi saat mereka terbangun pada suatu
Minggu pagi cerah, dan mendapati diri mereka berada di ranjang yang sama dalam
kondisi bugil, plus cincin kawin yang melingkari jari manis masing-masing,
serta sepotong memori kabur tentang pernikahan yang mereka lakukan tiga belas
hari yang lalu?!
* *
*
Novel
kedua Karla M. Nashar yang saya baca setelah Bellamore.
Sedikit
beda dengan Bellamore yang terkesan sendu dan menye-menye, novel LHHP ini
terkesan kocak. Lucu, dengan bahasa yang mudah dimengerti, gampang diterima
lah, saya yakin semua yang membaca bisa menyelesaikannya dengan cepat. Dan,
novel ini sukses membuat saya senyam-senyum sendiri sampai di akhir. Mengapa? Let’s see...