Selasa, 27 Desember 2011

Madre (Dee)


Sinopsis:

“Apa rasanya jika sejarah kita berubah dalam sehari?
Darah saya mendadak seperempatTionghoa,
Nenek saya seorang penjual roti, dan dia,
Bersama kakek yang tidak saya kenal,
Mewariskan anggota keluarga baru yang tidak pernah saya tahu: Madre.”

Terdiri dari 13 prosa dan karya fiksi, Madre merupakan kumpulan karya Dee selama lima tahun terakhir. Untaian kisah apik ini menyuguhkan berbagai tema: perjuangan sebuah toko roti kuno, dialog antara ibu dan janinnya, dilema antara cinta dan persahabatan, sampai tema seperti reinkarnasi dan kemerdekaan sejati.

Lewat sentilan dan sentuhan khas seorang Dee, Madre merupakan etalase bagi kematangannya sebagai salah satu penulis perempuan terbaik di Indonesia.

* * *

Pertama kalinya baca buku Dee dan kumpulan ceritanya, saya terkesan. Pemilihan kata yang bagus, ada beberapa kalimat yang tidak diceritakan secara gamblang, melainkan membuat pembaca harus mengerti dengan sendirinya apa yang tersirat di dalamnya. Wow.

Cerita pertama: Madre.

Tansen Wuisan, hidup semerawutan di Bali, kerja tidak tetap, “diwariskan” sebuah alamat yang merujuk pada toko roti tua di Jakarta—oleh almarhum Tan, yang bahkan tak dikenalnya sama sekali. Toko roti tua itu dulunya Tan de Bakker (artinya Tan si pembuat roti)—milik Tan dan Lakshmi, nenek Tansen—toko roti yang dulu sempat jaya namun lama kelamaan mati karena munculnya bakery-bakery modern lainnya, dan sekarang ditinggali Pak Hadi, salah satu mantan staf Tan de Bakker dulu.

Tan yang ternyata adalah cucu Lakshmi dan Tan, diwariskan Madre. Madre berasal dari bahasa Spanyol, artinya “ibu”. Ya, Madre adalah “ibu” atau Adonan Biang dari segala macam roti yang ada di toko Tan de Bakker. Semua mantan staf Tan de Bakker yang mayoritas sekarang orang-orang tua memperlakukan Madre seperti layaknya manusia.

Kemudian, Mei datang. Pemilik bakery sukses dan cukup ternama, Fairy Bread. Ia menawarkan Tansen untuk menjual Madre padanya. Bingung, tak tahu harus melakukan apa terhadap Madre, Tansen berniat mengiyakan pembelian Madre seharga beratus-ratus juta. Padahal, dengan sekali mencoba, Tansen dapat membuat roti dari Madre. Hal yang hanya bisa dilakukan Lakshmi, mendiang nenek sekaligus pencipta Madre.

Galau, resah, bingung. Itu yang dihadapi Tansen. Antara memberikan Madre atau menghidupkan kembali toko roti yang sudah lama mati.



Cerita terakhir: Menunggu Layang-Layang.

Menunggu Layang-Layang bercerita tentang dua sahabat, cewek-cowok: Christian (Che) dan Starla.

Starla adalah tipe cewek ‘layang-layang’, yang bebas memilih cowok, pakai-lalu-buang. Intinya, Starla selalu berkencan dengan tipe cowok yang berbeda-beda sesuka hatinya. Kalau cowok yang dipacarinya berniat menjalin hubungan yang lebih serius alias bersangkutan dengan pernikahan, maka cowok itu salah total dan langsung akan dicampakkan oleh Starla. Tak sampai seminggu, Starla akan menemukan cowok lainnya.

Intinya, dia bebas. Christian—atau Che—selalu menjadi ‘tempat sampah’ Starla. Starla selalu cerita apapun padanya, mengenai cowok-cowoknya, kehidupannya, semuanya.

Che tidak pernah mempermasalahkan ‘kebebasan’ Starla karna dia tahu dia takkan pernah menjadi salah satu dari cowok-cowok malang itu—yang mengemis cinta Starla setelah cewek itu mencampakkannya—karna dia memang tak pernah punya perasaan khusus terhadapnya.

Lalu, kemudian mulai berubah saat sahabat Che sejak kecil, Rako, datang. Keputusan Rako untuk berpacaran dengan Starla tanpa memedulikan amanat Che, dan putusnya Rako dari Starla, akan mengubah segalanya...

* * *

Jujur, dari dulu saya tidak begitu mengerti puisi. Itu yang saya alami dengan membaca karya Dee di buku Madre ini. Saya hanya membaca sekilas puisi-puisinya, dan membaca 3 cerpen: Madre, Have You Ever?, dan Menunggu Layang-Layang. Dan saya hanya menyukai cerita Madre dan Menunggu Layang-Layang. Karena dua cerita itu cukup panjang dan saya mengerti alur dan kejadiannya. Cerita Have You Ever? tidak begitu saya mengerti (apa karna standar otak saya yang kurang, entahlah -___-)

Keseluruhan, favorit saya hanya dua~

Rate : 





Judul               :  Madre
Pengarang     :  Dee
Penerbit         :  Bentang
Tebal               :  162 halaman
ISBN               :  978-602-8811-49-1

Regards,

0 comments:

Posting Komentar

Blog Template by SuckMyLolly.com