Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Tahun
: 2012
Tebal
: 248 halaman
Sinopsis:
Usiaku 17 tahun, hampir 18. Kelas 12.
Hampir lulus. Dan aku hamil…
Kirana
yang cerdas, cantik, dan ceria melihat semua impiannya luruh di depan mata. Hari-harinya
mulai dipenuhi rahasia dan kecemasan. Ia nggak mungkin mampu melahirkan dan
merawat bayi. Ia juga nggak mungkin mampu menghadapi celaan dari orang-orang di
sekitarnya, teman-temannya, guru-gurunya, terutama kekecewaan orangtuanya. Saat
ini Kirana berada di ambang jurang keputusasaan. Hidup seolah tidak menawarkan
solusi apa pun padanya.
Bagaimana
dengan cowok yang menghamilinya? Oh, cowok itu harus tetap sekolah. Dia nggak
boleh terlibat. Dia cowok paling tampan dan paling cerdas di sekolah. Masa
depannya begitu gilang gemilang. Kirana tidak ingin merusaknya. Siapakah dia?
Kirana takkan pernah mau mengakuinya.
Review:
Kirana
cerdas dan cantik. Kirana berasal dari keluarga berkecukupan. Ia diharapkan
kedua orangtuanya, setelah hidup kakaknya melenceng jauh dari harapan
orangtuanya. Ia punya Maria, Chacha, Andra, Alvin, dan Banyu. Berenam, mereka
membentuk grup Hi 4, saling mendukung dan melindungi. Tapi
pandangannya mulai berubah ketika Kirana sadar: ia hamil. Ketika hanya beberapa
bulan lagi ia melaksanakan Ujian Nasional. Ketika peristiwa itu terjadi di luar
pernikahan. Ketika peristiwa itu perlahan membuatnya menunjukkan tanda-tanda
wanita hamil: mual, pusing, lemas, dan… perut membesar. Cowoknya mungkin
mendukungnya, menyerahkan pilihan kepadanya: membesarkan bayinya atau
menggugurkannya. Tapi bagaimana dengan sekolah? Kuliah? Orangtuanya?
Teman-temannya? Apakah Kirana mampu bertahan?
Tapi aku ingat satu hal: aku sangat mencintainya. Sangat. Hingga semua begitu murni dan wajar. Meski sekarang… cinta itu terasa jauh dan samar. Bahkan tidak nyata. (hlm.9)
Ketika
membaca ini, saya teringat drama Korea Reply
1997 dan Reply 1994. Kedua drama
itu dan novel ini memiliki kemiripan: pasangan si perempuan tokoh utama
dirahasiakan. Dan kita harus melalui serangkaian peristiwa untuk mencari tahu
siapa pasangan cewek itu. Di dalam kedua drama itu, pasangan perempuan itu
adalah salah satu dari beberapa cowok yang sering berkeliaran dalam hidup si
perempuan. Akan ada clue dari
beberapa peristiwa yang perlahan-lahan menunjukkan siapa pasangannya. Itu
keseruan yang ditawarkan drama itu—kita dibuat menebak-nebak siapa cowoknya.
Sama
seperti kedua drama itu, di novel Dark
Love ini, ada beberapa peristiwa yang menunjukkan siapa cowok yang
menghamili Kirana. Ada 3 cowok yang tergabung dalam geng Hi 4: Andra, Alvin, dan Banyu. Ketiganya mendapat porsi sama dan
diceritakan dekat dengan Kirana. Sudah pasti, salah satu dari mereka adalah
pacar Kirana. Apakah Andra yang katanya paling dekat dengan Kirana; Alvin yang
kata Maria dan Chacha terlihat berbeda ketika bersama Kirana; atau Banyu yang
kalem, perhatian, pintar dan menjadi saingan Kirana di sekolah?
Sebenarnya
saya juga dibuat bingung. Masalahnya, ketika mereka hanya berdua, si tokoh
‘aku’ (Kirana) menyebut cowoknya ini ‘My Prince’ atau ‘dia’, bukan dengan nama.
Kalaupun Kirana ngobrol dengan Andra, Alvin, atau Banyu, topik obrolan mereka
bukan menyinggung kehamilan Kirana. Awalnya saya dibuat mengira kalau cowoknya
adalah X, tapi ternyata di bab selanjutnya saya jadi goyah dan meyakini
cowoknya itu Y, tapi ternyata beberapa halaman kemudian saya meyakini
sebenarnya Z-lah cowoknya. Bingung? Memang. Tapi di pertengahan, saya punya feeling kuat kalau Y-lah cowoknya, dan
ternyata memang benar.
Terlepas
dari keunikan bahwa tokoh si cowok dirahasiakan, novel ini juga mengutamakan
pesan moralnya. Novel ini menyinggung keluarga, sekolah, persahabatan, dan
cinta. Ketika kakak Kirana yang hidup sesuka hatinya tapi merasa bebas dan
hidup baik-baik saja, tidak seperti Kirana yang seperti dikendalikan harapan
kedua orangtuanya. Atau ketika nilai-nilainya menurun karena ia terlalu
memikirkan kehamilannya padahal ia selalu ranking 1. Ada lagi masalah yang
muncul dalam persahabatannya dengan Hi 4, ketika Maria menyukai salah satu dari
ketiga cowok Hi 4—dan kemungkinan
cowok itu adalah pacar Kirana. Atau ketika, pacar Kirana mulai menjauh dan
Kirana merasa down, merasa pacarnya
melepasnya dan tak mau tanggungjawab.
Love is not sex. Memang seks juga bisa merupakan ungkapan cinta. Kalau benar cinta, harus dibarengi dengan komitmen, kesetiaan, tidak menyakiti pasangan, tidak memaksa, serta tanggung jawab atas semua akibat yang ditimbulkan. (hlm.238)
Kutipan
di atas sangat benar. LOVE IS NOT SEX.
Pesan
moral lain: hai para gadis, jangan lakukan ITU sebelum waktunya. Meski demi
cinta. Meski pacarmu mengatakan ITU sebagai bukti cinta. Jangan. Tak ada yang
tahu kalau pacarmu berubah pikiran setelah kau hamil dan meninggalkanmu. Kau
tak tahu betapa sulit hidupmu kalau kau hamil sebelum waktunya. Dan tak ada
yang bisa menyembunyikanmu dari tanda-tanda tubuhmu bahwa kau hamil. Intinya:
jangan mau menyesal hanya karena beberapa menit kenikmatan.
So, cari tempat pacaran yang rame, kayak di mal. Kalau perlu double atau triple date…. Daripada kalian sibuk meraba-raba, kan lebih asyik kalau kalian nonton film kartun bareng, sepedaan rame-rame, atau nonton konser. (hlm.240)
Rate :
3.5/5
0 comments:
Posting Komentar