Penerbit
: GagasMedia
Tahun
: 2014
Tebal
: 410 halaman
Sinopsis:
Dear pembaca,
Sebelumnya, aku minta maaf karena
terpaksa mengakui kalau cerita ini dimulai dengan adegan paling klise di
sepanjang sejarah fiksi: tabrakan. Pembelaan dari diriku hanyalah, saat
menuliskannya di bagian awal cerita, entah kenapa aku yakin sekali ini cara paling
pas untuk mempertemukan Julien dan Devika, mengingat keduanya berasal dari dua
dunia yang sama sekali berbeda.
Guilty Pleasure adalah sebuah cerita
cinta, yang tentu saja terasa sangat sederhana kalau dibandingkan dengan
rumitnya hubungan percintaan di dunia nyata. Novel ini bercerita tentang
keraguan; bisakah kamu memercayakan masa depan di tangan orang yang belum bisa
berdamai dengan masa lalunya?
Bolehkah aku bertanya sekarang, apakah
bacaan yang seperti ini yang sedang kamu cari? Kalau benar begitu, aku
bersyukur sekali bisa mempersembahkan cerita ini untukmu. Selamat membaca dan,
seperti biasa...
Selamat jatuh cinta.
CHRISTIAN
SIMAMORA
Review:
Argh.
Entah
sejak kapan (kayaknya sih semenjak AYCE), sinopsis di belakang cover novel Bang
Chris jadi begini. Iya, begini. Sedikit
membocorkan bagaimana mereka bertemu, atau siapa sih tokohnya dan cerita mereka
seperti apa (gambaran kasarnya). Sepintas seperti sudah tahu bakal jadi apa,
tapi penasaran. Yap, karena biasanya novel Bang Chris beda bumbunya.
Jadi
singkatnya, Julien adalah seorang pengusaha dan Devika adalah seorang aktris.
Dev tak sengaja menabrak mobil Julien dan merusakkan bempernya, sehingga mereka
harus beberapa kali bertemu untuk menyelesaikan perkara itu. Ketika perkara
bemper selesai, takdir mempertemukan mereka lagi di salah satu acara (lupa
namanya apa). Di sana Dev bertemu mantannya, Heze, yang ternyata belum bisa dia
lupakan. Ketika Dev jadi sering bersama Julien, ia meragu, bagaimana
perasaannya sekarang untuk Heze? Eh, tunggu dulu. Nggak hanya Dev yang meragu,
tapi juga Julien—dan masa lalunya. Dan kelanjutannya… sangat panjang dan kalian
harus baca sendiri tentunya :)
So far saya menikmati ceritanya, apalagi detail-detail
tentang kehidupan Dev dan teman-temannya (khususnya Ren dan gay club-nya). Dan saya suka banget
detail di setiap bagiannya: tentang Beauty
of the Earth—perusahaan buah-buahan milik Julien, bangunan BOTE; asal
muasalnya usahanya; informasi kecil tentang asal buah-buah yang diimpor; aroma
buah; perkebunannya di Lembang; berita perekonomian Indonesia, Asia, atau dunia…
ah, semua detailnya. Jadi, nilai lebihnya adalah novel ini menawarkan sesuatu
yang ‘berisi’.
Hanya
saja yang sedikiiiit mengganggu, penggunaan slang
yang suka terlalu banyak dan bikin saya bingung sendiri bacanya—bahkan jenuh.
Jadi, alangkah lebih baik kalau porsinya dikurangi dan beberapa aja yang diselipkan.
Dan
saya suka saat Bang Chris menyisipkan beberapa tokoh dari novel-novelnya
sebelumnya. Walaupun hanya disebut sepintas lalu, tapi setidaknya saya senang
mendapat ‘perkembangan’ dari para tokoh tersebut. Ada Jet (GF), Rian-Dani (GF),
Cindy Tan (WY), dan Jandro-Sarah (AYCE: ini cuma nyebut “Vimana” alias nama
keluarga Jandro sih dan nyebut-nyebut film Sarah ‘Aku Perawan 3’—sumpah ini
kapanpun bacanya tetep ngakak).
Selamat
membaca, bagi kamu yang suka meragu…
Rate:
3/5
0 comments:
Posting Komentar