Seri: The
Blackstone Affair (book one)
Pengarang: Raine
Miller
Tahun: 2012
Tebal: 208 halaman
(paperback) || 99 halaman (e-book)
Sinopsis:
Review:
Brynne
Bennet adalah seorang mahasiswa pascasarja Art Conservancy di University of
London. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena Brynne berasal dari Amerika
dan sekolahnya di London merupakan hasil beasiswa, Brynne bekerja sampingan
sebagai model. Suatu hari, ia memenuhi permintaan temannya, Benny, untuk difoto
telanjang—dan dipamerkan dalam sebuah galeri. Siapa sangka, foto telanjangnya
itu dibeli oleh Ethan Blackstone, pemilik Blackstone Security International.
Pertemuan
Brynne dan Ethan ternyata tidak sampai di galeri saja. Di luar galeri, Ethan melihat
bagaimana tidak nyamannya Brynne dalam gaun dan high heels-nya untuk
pergi ke stasiun; maka ia menawarkan—memaksa lebih tepatnya—Brynne untuk pulang
bersamanya. Harusnya Brynne tidak begitu saja percaya pada Ethan, tapi sesuatu
dalam dirinya membuatnya naik ke mobil Ethan.
Brynne
tahu, pertemuannya dengan Ethan tak hanya sampai situ. Kalaupun berlanjut,
hubungannya pun tak hanya sekadar kencan—yah, kau tahu, sesuatu yang
berhubungan dengan tempat tidur. Tapi di satu sisi, Brynne ragu. Sanggupkah
Brynne melupakan masa lalunya yang kelam dan menyakitkan, yang membuatnya mimpi
buruk berulangkali? Mampukah ia jatuh cinta pada Ethan? Ethan yang dominan, Ethan
yang tak mau mendengar kata penolakan dari partnernya, Ethan yang... liar.
"I'm not your girl, Ethan.""You were during that kiss Brynne."
* * * * * * *
Saya
jadi malu sendiri nulis review ini, haha!
Ini
bukan pertama kalinya saya baca novel erotika, tapi tetep aja bikin kipas-kipas.
Buat saya sih adegannya nggak terlalu eksplisit ya—oke, eksplisit sih,
blak-blakan juga tapi adegannya justru mampu dirangkai sama penulisnya hingga
terkesan... sweet?—dibandingkan dengan novel erotika lain yang pernah
saya baca.
Ethan
Blackstone, ya udahlah yaa ini pria sempurna fisiknya. Tipe-tipe Alpha male, kaya,
tampan, seksi, hot, pedulian, sweet, dan segala istilah lainnya
yang mendekati sempurna. Dia dominan, overprotektif, jujur ingin menjalin
hubungan dengan Brynne, tak ragu-ragu kalau dia salah dan minta maaf. Ah, what
a gentleman. Saya terenyuh sih awalnya, tapi lama-lama rasanya cheesy
gimana gitu ya (atau karena terjemahannya yang ‘kasar’ yang bikin jadi cheesy,
entahlah), haha.
“You hit me the instant I saw you.” he said, gruffly. “I couldn’t look away. I wanted you immediately. Excessively. Almost violently.”
Sayangnya,
ceritanya singkat banget. Cuma sekitar 99 halaman versi e-book. Alurnya cepat
sekali, tiba-tiba Brynne udah jatuh cinta aja—atau saya yang miss sesuatu,
maafkan deh. Lumayan ter-distract adegan hot-nya soalnya *kipas lagi*
Dan
saya bisa katakan, endingnya menggantung. Begitu saya rasa lagi mau seru-serunya...
tiba-tiba end of book. Yap, karena ini trilogi jadi wajar aja banyak
masalah yang belum selesai dan rahasia-rahasia yang belum ketahuan. Masa lalu
Brynne sebenarnya, Ethan yang tampaknya punya masa lalu dalam misteri juga,
hubungan masa lalu Brynne dengan pekerjaan Ethan... semuanya.
RATE:
3/5
PS:
Sebenarnya kalau ebook ada versi terjemahan Indonesia-nya, tapi ada beberapa
kalimat yang saya pribadi nggak mengerti—entah terjemahannya terlalu ‘kasar’
atau entah apa, akhirnya saya memutuskan untuk baca juga versi Inggrisnya. Dan
lebih enak. Lebih hot #halah
0 comments:
Posting Komentar