Senin, 16 Juni 2014

Cosplay Couple (Adrindia Ryan)


Pengarang : Adrindia Ryan
Penerbit : Gagas Media
Tahun : 2013
Tebal : 210 halaman

Sinopsis:
Buatku, cosplay itu dunia yang tidak nyata. Terkadang aneh, terkadang mengada-ada, dan yang pasti… palsu. Tapi setelah Aska mengajakku masuk ke dunia iut, anggapanku tentangnya pun berubah selamanya. Aku tergila-gila dengan warna-warni yang ditawarkan dunia cosplay. Bahkan, baru-baru ini, aku menyadari telah jatuh cinta dengan cowok yang berkostum karakter anime favoritku.

[Ah sial. Sebenarnya, aku cukup malu untuk mengakuinya.]

Cowok berkostum yang aku taksir itu pun memenuhi pikiranku. Yang kutahu dari Aska, namanya Rio. Tapi siapa peduli dengan laki-laki yang ada di balik kostum itu? Aku naksir dia, titik. Masalah perasaan ini sampai sedalam apa, kita lihat saja nanti.

Yah, meskipun belakangan ini pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab bermunculan di dalam benakku: Apa benar aku jatuh cinta padanya? Atau hanya sekadar rasa suka terhadap kostum karakter yang dia pakai saja?


Review:

Bagi saya, Cosplay Couple ini salah satu cerita yang unik—karena saya sama sekali belum pernah membaca cerita seperti ini. Cerita dimulai dengan Aska, kakak Kia, mengenalkan dunia anime, cosplay, dan segala sesuatu yang berbau Jepang kepada Kia. Ketika itu Kia jatuh cinta pada tokoh anime Klaus yang cool. Kemudian setting berpindah ke suatu acara cosplay (saya lupa namanya apa), dan di sana ada seseorang yang meng-cosplay-kan Klaus. Semuanyaaa terasa begitu mirip. Kia pun jatuh cinta. Dan siapa sangka, ternyata orang di balik kostum Klaus itu adalah teman Aska, Rio.

Singkat cerita, jadilah Rio dan Kia pacaran. Awalnya semua baik-baik saja. Tapi perlahan masalah mulai muncul: apakah sosok Rio adalah sosok yang Kia inginkan? Atau malah sosok Klaus dalam diri Rio yang Kia cintai?

“Terkadang yang diinginkan bukanlah yang dibutuhkan.” (hlm. 199)

Dari judulnya, sebenarnya sudah ketahuan kalau novel ini bakal menyinggung segala sesuatu tentang Jepang dan budayanya. Saya pernah datang ke salah satu event Jepang, Gelar Jepang 2010 di salah satu universitas di Jakarta. Isinya memang menarik, ada booth-booth yang menjual makanan Jepang, merchandise Jepang dan merchandise anime, ada banyak orang yang datang khusus untuk cosplay dan memang karakternya bermacam-macam. Jadi sebenarnya, istilah cosplay dan penampilannya tidak asing bagi yang sudah pernah melihatnya. Dan saya tahu persis, cosplay dianggap aneh bagi orang yang tidak tahu samasekali.

“Lihat, di sana kayak ada alien, tahu,” ujar seseorang yang berdiri bersama temannya tidak jauh dari Kia. 
Temannya mengangguk setuju. “Iya, aneh ya. Rambutnya warna-warni kayak anak ayam yang dijual di depan SD.” (hlm.109)

See? Pengarang dengan gambling memperlihatkan pandangan orang awam mengenai cosplay atau orang yang melakukan cosplay. Walaupun dulu saya termasuk orang yang menggilai Jepang, saya tetap terheran-heran mengapa orang mau melakukan cosplay. Banyak pertanyaan di benak saya: darimana mereka mendapatkan kostum yang bisa dibilang sama persis dengan aslinya di anime/manga? Berapa biaya yang mereka keluarkan, untuk kostum dan dandanan mereka—wig, make up, dan segala aksesoris mereka? Apa mereka tidak malu di jalan mengenakan semua itu?

Dari novel ini, saya mendapatkan jawabannya. Pecinta cosplay memang menyukai dan nyaman dengan diri mereka—karena itu mereka tidak malu mengenakan kostum yang tentu menarik perhatian. Mereka juga tidak ragu mengeluarkan biaya untuk kostum. Dan oh ya, dari novel ini saya juga baru tahu, ternyata kostum itu dijahit sendiri untuk ukuran dan kenyamanan terbaik. Jadi bisa dipakai kapanpun dan semaunya setelah jadi.

Kembali ke cerita, novel ini terasa singkaaaat sekali dan enak diikuti. Selain temanya fresh—atau saya yang memang jarang menemukan tema seperti ini, penuturan dan kalimatnya pun tidak begitu berat. Istilah-istilah Jepang yang ada dijelaskan dengan baik dan tidak berlebihan. Ceritanya juga tidak begitu berat, permasalahan hanya seputar pada kedua tokoh utamanya saja. Walaupun pada beberapa adegan, penuturannya agak aneh dan saya merasa kurang sreg.

Tapi, secara keseluruhan, saya cukup menikmati Rio, Kia, dan Klaus :)

“Sesuatu yang berharga akan terasa berharga kalau itu menghilang.” (hlm. 176)

Rate: 3.5/5

0 comments:

Posting Komentar

Blog Template by SuckMyLolly.com