Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal
: 264 halaman
Sinopsis:
Selly
patah hati ketika tahu pacarnya tidur dengan dosen paling genit di kampusnya.
Untuk melampiaskan kemarahan, ia mengobrak-abrik isi rumah dosennya. Sayangnya,
aksi Selly itu direkam oleh pria menyeramkan. Pria itu, yang mengaku bernama
Mark, mengancam akan menyebarkan video tersebut jika Selly tidak mau
membantunya. Karena takut mencoreng nama keluarga, Selly terpaksa menuruti
permintaan Mark.
Selly
curiga Mark pembunuh, tapi ia tak tega melihat kondisi Mark dan malah
menyembunyikan pria itu di apartemennya. Selly berniat melaporkan Mark ke
polisi, tapi mengurungkan niatnya setelah melihat Mark berubah menjadi pria
tampan, sopan, dan memesona. Mark meyakinkan Selly bahwa ia bukan pembunuh,
melainkan saksi pembunuhan sehingga pembunuh yang sebenarnya memburunya dan dia
harus bersembunyi.
Kekacauan
bertambah saat Selly turut menjadi sasaran para pembunuh itu. Kini, bersama
Mark, Selly menjadi buronan dan nyawa mereka menjadi taruhan. Sementara itu
Selly menyadari bahwa ia telah jatuh hati pada Mark, meskipun ia tahu Mark
hanya menjadikannya tawanan… tawanan yang manis.
Review:
Jujur
saja, baru pertama ini dengar nama pengarangnya dan ternyata memang novel ini
adalah novel perdana si pengarang. Untuk ukuran novel perdana, novel ini
lumayan bagus. Apalagi kalau mengambil tema action begini, pasti besar harapan
akan adegan fisik, tembak menembak, kejar-kejaran, dan lain-lain. Dan itu
terbukti ada, tidak mengecewakan. Semua cukup dijelaskan dengan baik. Hanya
saja penuturan ‘aku’, ‘kau’, dan beberapa kata lain membuat novel ini serasa
novel terjemahan.
Keseluruhan,
saya suka novel ini. Ceritanya, karakternya (terutama Mark, walaupun dia
seperti kebanyakan tipe pria idaman wanita: tinggi, tampan, baik,
bertanggungjawab), dan juga endingnya yang cukup manis dan memuaskan. 4 bintang
untuk penyandera dan tawanan yang manis :)
Rate: 4/5
0 comments:
Posting Komentar