Pengarang: Yuli Pritania
Penerbit: Grasindo
Tahun: 2015
Tebal: 194 halaman
Lee
Yeol
Jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Song Joon bukan karena
ketampanannya, tapi karena pria itu memiliki—menurut indra penciumannya yang
super sensitif—aroma tubuh paling lezat di dunia. Saat itulah dia
memulai.
Tapi yang paling menyulitkan bukanlah saat menghadapi Joon yang sering
membuatnya salah paham, juga bukan tentang kemunculan Hye-Ji, adik Joon, si
pengidap brother complex yang terang-terangan membencinya sejak awal,
tapi kemungkinan besar bahwa pria itu adalah seorang penyuka sesama jenis alias
GAY!
Song
Joon
Menganggap dirinya sebagai seorang pengamat yang detail. Ia tertarik
saat mengetahui bahwa Lee Yeol, pegawai baru di kafenya, memiliki dua
kepribadian bertolak belakang yang bergantung pada ada atau tidaknya sinar
matahari.
Bagi dirinya yang belum pernah menyukai wanita, hal paling masuk akal
yang seharusnya dia lakukan adalah kabur. Tapi sebaliknya, dia malah memutuskan
untuk menghabiskan lebih banyak malam lagi bersama gadis itu.
♡♡♡ Mr
A vs Miss AB ♡♡♡
Lee
Yeol awalnya hanya ingin mengunjungi kafe tempat kakaknya, Lee Seol, bekerja.
Tapi di perjalanan menuju Caffèst, Lee Yeol dengan indra penciumannya yang
sangat sensitif mencium aroma manis dan menyenangkan dari seorang pria yang
lewat. Yeol mengikutinya, dan menemukan ternyata pria itu adalah barista di
Caffèst dan teman satu kampus kakaknya dulu, Song Joon.
Demi
aroma Joon, Yeol pun bekerja di Caffèst sebagai pelayan. Terang-terangan, Yeol
menunjukkan bahwa ia mengincar Joon. Bahkan ketika ia tahu Joon gay, atau
ketika adik Joon terang-terangan menghalangi aksinya, Yeol tidak akan menyerah.
♡♡♡♡♡♡♡
Buku
Yuli Pritania pertama yang saya baca dan saya suka! Walaupun terkesan seperti
drama Korea (dan nama-namanya juga ala Korea), saya tetap suka
#penggemardramakorea
Satu
hal lain yang saya suka: penulis mampu bikin perasaan campur aduk! Saya suka senyum-senyum sendiri bacanya ketika
Yeol melakukan hal-hal konyol untuk buktiin kalau Joon memang gay, obrolan
ringan dan hangat Yeol-Joon ketika malam hari, hal-hal konyol dan frontal yang
dicetuskan Yeol demi menarik perhatian Joon, atau ketika Joon dengan ‘anehnya’
mulai nyaman dengan semua sifat Yeol. Bahkan cerita tentang kakak Yeol, Seol
dan Seung-Hoon juga menarik buat saya. Ini nggak mau dibuat spin-offkah? Gemes banget sama dua orang ini! :D
Ah
ya. Nggak cuma senyum, saya juga terbawa emosi ketika ada adeknya Joon datang dan
menghancurkan momen-momen unyu, atau ketika Joon-Yeol atau SeungHoon-Seol seolah
tarik ulur. Aiish!
“Tapi tahukah kau pertanyaan paling menyedihkan di dunia?” Gadis itu bertanya setelah menelan potongan roti di dalam mulutnya. “Pernahkah?”“Kenapa? Karena jawabannya bisa jadi ‘tidak pernah’?”“Ya, secara umum. Kata tanya satu itu bisa jadi hanya akan mengingatkanmu pada apa-apa yang tidak kau miliki, tidak berhasil kau capai, atau tidak mampu kau wujudkan.”
Satu
yang disayangkan dan kurang, entah kenapa datar-datar aja ketika mau ke ending.
{SPOILER} Rasanya keputusan dan kabar Yeol mau kuliah di luar negeri begitu
mendadak (atau udah ada kabarnya tapi saya skip?). {SPOILER – END}
Entahlah,
dan endingnya juga agak flat. Walaupun saya tetep senyum-senyum sendiri
bayangkan Joon... apa itu? Ehehe silakan baca sendiri!
PS:
Menunggu karya penulis selanjutnya :))
0 comments:
Posting Komentar