Sinopsis:
Mau tahu tentang ketololanku yang paling memalukan?
Aku pernah berselingkuh. Dengan lelaki yang pernah jadi pacarku, sekaligus yang pernah memberiku luka karena dia memilih menikah dengan perempuan yang memintaku jadi wedding organizer-nya. Bodoh, kan? Sangat.
Keterlaluan. Karena aku sampai berani mengorbankan Adra—lelaki yang kecintaannya padaku mungkin hanya mampu disaingin tokoh utama dalam film-film drama—demi hubungan semu yang nggak menjanjikan apa-apa selain sensasi debar jantung.
Tolol kuadrat, kalau aku nggak segera sadar untuk menyudahi semuanya. Dan memperjuangkan kembali cinta Adra yang terlanjur pecah.
Masalahnya, Adra tidak setolol aku. Dia menolakku! Haruskah aku menyerah? Oh, andai saja aku diberi kesempatan mempersembahkan perkawinan yang luar biasa baginya (dan bagiku...)
[ SPOILER ALERT !! ]
Mengisahkan tentang gadis bernama Harsya Utami, pengusaha yang bergelut di bidang wedding organizer di daerah Semarang. Harsya menjalin hubungan dengan seorang pengusaha, Figo Aryawiguna, dan ia belum memberitahukannya pada siapa-siapa karena ia memang belum siap mengenalkan Figo pada teman-teman dekatnya—seperti Umang, Tirsa, dan Sonia—serta rekan kantornya: Adra, Tante Lani, dan Jose.
2 bulan setelah ia memulai hubungan dengan Figo, datang Karin, teman SMA-nya dulu. Karin ingin memakai jasa Puspa Tiara—jasa wedding organizer yang dikelola Harsya—dalam pernikahannya 3 bulan lagi. Dan tebak siapa calon suami Karin? Dia adalah Figo, kekasih Harsya. Harsya samasekali tidak mengira, bahwa selama 2 bulan ini Figo menjadikannya selingkuhan!
Belum ia menyelesaikan keruwetannya, ia teringat Sumpah Darah yang ia lakukan bersama Umang, Tirsa, dan Sonia semasa SMA dulu: bahwa mereka berempat akan memakai bikini dan sayap peri di pesta pernikahan Karin apabila Karin lah yang menikah duluan di antara mereka berlima. Untungnya Karin berbaik hati, mereka tidak usah memakai bikini dan sayap peri, mereka hanya perlu membawa calon suami mereka ke pesta pernikahannya.
Mengingat satu-satunya cowok yang dekat dengan Harsya hanyalah Figo dan Adra—sahabat dan tetangganya sejak kecil dan satu-satunya orang yang mengerti dia luar-dalam—maka Harsya membawa Adra ke pesta Karin dan mengumbar bahwa Adra adalah calon suaminya. Tanpa ia duga, sandiwaranya ditanggapi serius oleh semua orang—rekan kantor Harsya dan Adra (berhubung mereka kerja di kantor yang sama), teman-teman Harsya, dan bahkan kedua orangtua Harsya dan Adra! Bahkan setelah pesta yang membawa bencana itu usai, kedua orangtua mereka tak henti-hentinya membicarakan pernikahan keduanya.
Dan, Harsya mau pelan-pelan menjalin hubungan dengan Adra, mengingat Adra akan selalu ada untuknya dan setia mendampinginya sejak kecil. Namun, saat itu justru Harsya bertemu lagi dengan Figo! Pertemuan itu berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya, dan untuk kedua kalinya, Harsya jatuh ke pelukan Figo walau ia tahu Figo adalah suami Karin sahabatnya. Yep, ia main api kan?
Segalanya mulai hancur, saat Adra mengetahui aroma perselingkuhan Harsya. Adra marah, dan menghilang. Dihubungi dengan cara apapun tak bisa. Datang ke rumah Adra hanya memperburuk keadaan.
Tak mau melukai hati yang lain, Harsya memutuskan hubungannya dengan Figo. Tapi beberapa hari kemudian, Karin justru datang dan melabraknya. Karin mempercayai kata-kata Figo bahwa Harsya adalah wanita yang menggodanya, padahal beberapa hari sebelumnya Figo selalu memuji-muji Harsya.
Harsya sakit hati. Apalagi setelah itu, ia sadar bahwa keberadaan Adra sangat berarti... dan membuatnya jatuh cinta pada teman sejak kecilnya itu. Dan Adra benar-benar orang yang dicintainya. Bukan karena pelampiasan atas perasaannya terhadap Figo.
Perjuangan Harsya mendapatkan Adra kembali tidak mudah. Ia harus tahan menghadapi cercaan Tante Lani—yang memang mengetahui perselingkuhannya dengan Figo—dan gosip panas bahwa Adra pacaran dengan wanita lain (sampai-sampai wanita itu memesan kebaya di Puspa Tiara!), serta kenyataan bahwa tak seorangpun mengetahui keberadaan Adra. Dan perjuangan Harsya, baru benar-benar dimulai ketika ia memutuskan mengejar Adra ke Kalimantan...
Hehe, kali ini saya rada enggan menuliskan klimaksnya. Soalnya, lebih enak kalo baca novelnya sendiri dan merasakan bagaimana rasa malu, hujatan, dan tekanan yang harus diterima Harsya dalam menghadapi lika-liku kehidupan cintanya. Dan, membaca bagaimana endingnya! Aawww!!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam novel ini, sang pengarang secara blak-blakan menyatakan bahwa selingkuh itu perbuatan yang bodoh dan tolol. Hanya orang nggak berpendidikan, nggak punya rasa malu, dan punya hati penggoda yang bersedia melakukan hal itu—menurut isi novelnya lho. Apalagi kalau hal bodoh itu menyebabkan kau kehilangan cinta sejatimu (apalagi yang seperti Adra—nggak marah walau ia tahu ia hanya dimanfaatkan). Sungguh tak termaafkan... T^T
Wow... I love it! A serious but funny novel...
Judul : His Wedding Organizer
Pengarang : Retni SB
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 269 halaman
ISBN : 978-979-22-3781-8