Rabu, 29 Desember 2010

Jurnal Jo (Ken Terate)

Sinopsis:

Peraturan jadi remaja :
1. Tidak boleh memakai celana pendek (apalagi di depan cowok).
2. Punya baju dan aksesoris oke (apalagi yang bisa membedakanmu dari anak-anak SMP yang seragamnya sama membosankannya).
3. Harus memakai deodoran (walau geli rasanya).
4. Memakai pakaian dalam yangs eharusnya, sesuai pertumbuhanmu (tahu kan maksudku?).
5. Harus punya geng yang keren (meski mereka sangat menjengkelkan, tahan saja, daripada dianggap kuper).
6. Harus punya pacar (ini syarat supaya kamu diakui sebagai remaja keren).

Ternyata susah bangeet jadi anak remaja, sampai-sampai kadang-kadang, aku (Jo Wilisgiri, 12 tahun) berharap aku ga perlu tumbuh. Aku kangen banget pada masa SD-ku. Apalagi aku mulai kehilanagn sahabat baikku dan dikhianati cowok yang kuakgumi. Satu kata untuk masa SMP-ku: MENGERIKAN!!!

-----------------------------------------------------------------------------------
Heem... rada ngespoil nih, tapi nggak seluruhnya kok~

Mengisahkan tentang seorang cewek SMP bernama Josephine Wilisgiri—atau Jo, yang mencari tentang arti cinta. Jo ini punya sahabat dari SD bernama Sally, yang ternyata masuk ke SMP yang sama dengannya. Menurut Sally, SMP adalah tempat dimana mereka jadi dewasa. Kepolosan mereka berdua membawa mereka ”berguru” pada tetangga mereka bernama Novi—atau Ovie (bahkan namanya tampak seperti ”Ovum”  (?) oleh Jo)—tentang apa yang harus mereka lakukan saat masuk SMP.
Mereka pun menaati apapun yang dikatakan Ovie. Salah satunya adalah jadi populer dengan mengganti nama. Contohnya: Novi -> Ovie. Sally jadi ’Ally’. Sementara Jo bingung. Nama panggilannya di rumah adalah Josie. Masa jadi ’Osie’? Wakakakakakak!

Setelah mereka masuk SMP pun, ada geng anak-anak cantik (biasalah): Nadine, Tiurma, dan Mei. Dan namanya geng anak cantik, pasti yang gabung di situ cumas anak-anak berduit alias dari kalangan orang kaya aja. Awalnya, Jo dan Sally (a.k.a. Ally) nggak suka sama geng itu, tapi lama kelamaan Ally pengen nge-geng juga sama mereka. Ally pun jadi tidak pernah menyapa Jo lagi, dan bergabung dengan geng itu dengan mengaku bahwa ia adalah anak pengusaha. Padahal, Ally adalah anak peternak burung puyuh! Dan Jo, ayahnya kerja jadi guru Bahasa Jawa di sekolahnya dan ibunya guru Bahasa Inggris di SMA (pantes kan tuh namanya Josephine Wilisgiri—gabungan Inggris-Jawa :p).

Jo jadi makin bingung dengan tingkah Ally yang semakin menyebalkan dari hari ke hari. Ally berubah. Merebonding rambutnya, ikut konser Ungu malam-malam, dan ikut ekskul paduan suara padahal ia nggak pernah pengen jadi penyanyi. Akhirnya demi menghilangkan kebosanannya (karena Ally udah gabung sama geng itu dan meninggalkannya), Jo ikut dalam kegiatan karang taruna di kampungnya dan ekskul sastra di sekolahnya.

Di klub sastra, ada cowok bernama Andre—yang menurut kabar kabari, cowok itu cakep nian. Andre pun menjadi ketua, dan memilih Jo sebagai anggota. Dan... *jrengjreng* Jo pun jatuh cinta... Sementara itu, di karang Taruna kampung Jo, Jo bertemu dengan cowok SMA keturunan India bernama Rajiv (yang sebenernya baiiik banget!). Berkat beberapa kejadian tak menyenangkan, Jo nggak suka sama cowok itu. Tapi suatu ketika, ketika Jo dan Rajiv diminta untuk meminta sumbangan dari rumah ke rumah, Jo jadi mengerti tentang apa itu memberi dan menerima. Rajiv juga banyak mengajari Jo tentang makna kehidupan.

Tapi... beberapa hari kemudian, berkat loose leaf ungu yang dikasih Jo untuk Nadine di hari ultahnya, Jo diminta masuk ke gengnya Nadine cs dengan mengganti namanya jadi ’Luna’ (buset jauh amat dari Jo -> Luna. Oh ya, saat itu Harry Potter lagi terkenal-terkenalnya, nama Nadine jadi ‘Hermione’, Tiurma jadi ‘Parvati’, Mei jadi ‘Cho’, dan Sally/Ally jadi jadi ’Ginny’). Jo pun senang bukan main, dan ikutan gila shopping. Tak lama, datang kabar menggembirakan lagi (untuk Jo). Andre menembaknya...

-----------------------------------------------------------------------------------

Lalu, ada apa selanjutnya? Hehe, lanjutkan sendiri dengan baca novelnya yah! Soalnya, novel ini menyangkut pencarian jati diri (poin plus yang saya suka dari Ken Terate), jadi susah diungkapkan hanya dengan membacanya dan menuliskannya kembali. Lebih enak diresapi sendiri ^^

Satu yang saya suka dari novel ini, novel ini tidak menmfokuskan pada cinta, tapi tentang pencarian jati diri Jo *wuih, dalem*. A simple but cute story from Ken Terate J.


Judul             : Jurnal Jo
Pengarang   : Ken Terate
Penerbit       : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal             : 240 halaman
ISBN              : 978-979-22-3459-6

0 comments:

Posting Komentar

Blog Template by SuckMyLolly.com