Note a Book!: Topsy Turvy Lady (Tria Barmawi)

Rabu, 15 Desember 2010

Topsy Turvy Lady (Tria Barmawi)

Sinopsis:

Gladys, anak orang kaya dengan gaya hidup hedonis, tiba-tiba saja jatuh cinta pada Sandi, pria yang tak jelas asal-usulnya. Cinta itu membutakan dirinya, membuatnya memilih meninggalkan keluarga demi hidup bersama lelaki itu. Namun bukannya membaik, hidupnya malah porak poranda. Ia dicoret dari daftar keluarga, dan yang lebih miris, lelaki itu meninggalkannya setelah menguras tabungannya dan meninggalkan banyak utang di kartu kreditnya.

Sadar dirinya ditipu, Gladys panik dan bingung. Gladys terpaksa downsizing, menurunkan standar hidup, dan mulai mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya. Dengan statusnya yang masih mahasiswa, Gladys hanya bisa bekerja sebagai babysitter.

Sebagai anak bungsu yang dimanja, Gladys awalnya bingung harus berurusan dengan anak kecil. Namun akhirnya ia menikmati pekerjaannya, bahkan mulai mencintai Naima, anak asuhnya... apalagi, ayah Naima tidak memperlakukannya sebagai babysitter. Sekali lagi Gladys merasakan benih-benih cinta muncul di hatinya, dan ia yakin cintanya pada duren itu tidak bertepuk sebelah tangan.

‘Ah, paling ceritanya pasaran seperti cerita-cerita lainnya’, begitu pikir saya saat pertama kali membaca sinopsis novel ini. ‘Paling si babysitter jatuh cinta pada majikannya dan menikah’.

Tapi, saya benar-benar salah. Mengapa? Follow me~

[ SPOILER ALERT !! ]

Mengisahkan tentang seorang gadis kaya raya bernama Gladys. Sama seperti kebanyakan remaja high class umumnya, Gladys sangat dibutakan oleh uang dan hidup berfoya-foya. Ia kabur dari rumah demi seorang cowok, Sandi, hingga akhirnya Sandi menipunya dan meninggalkan banyak utang dengan mengatasnamakan Gladys. Gladys kalut, lalu ia kabur. Ia mencari kerja, tapi apa yang bisa dilakukan anak SMA kaya sepertinya yang bahkan menyapu saja nggak bener?

Satu-satunya yang bisa dilakukan Gladys, adalah menjadi babysitter. Pekerjaan yang simpel dan bisa dilakukan semua orang. Gladys pun ditugaskan di rumah menjaga 2 anak kecil, Maxi dan Mini (sepertinya itu orangtua kehabisan nama deh). Harusnya, kerjaan Gladys berjalan lancar karena ia memang sudah dilatih. Masalahnya... Bu Rilan ini sangat cemburu pada Gladys yang bisa menangani 2 anaknya! Udah gitu, Gladys sering nggak dapet jatah makan. Peristiwa puncak terjadi saat 2 anaknya tidak mau lepas dari gendongan Gladys. Gladys pun dipecat.

Gladys kembali lagi bekerja di rumah seorang duda 1 anak beserta ibunya yang sudah tua. Gladys berusaha tidak jatuh cinta pada anak yang dirawatnya, Naima, ataupun bahkan pada sang duda—Yuan—yang memang menarik perhatiannya. Tapi... Takdir mempermainkan. Gladys merasa benih-benih cinta muncul, saat Yuan mengajaknya ke pesta pernikahan temannya, dengan membiarkannya berdandan seperti-bukan-babysitter. Tapi sialnya, di pesta itu Gladys bertemu Isabel, kakaknya, yang ternyata rekan kerja Yuan. Rahasia Gladys pun tersingkap.

Gladys kembali ke kehidupannya yang lama, dengan the new Gladys. Ia bukan lagi cewek yang suka berfoya-foya. Bahkan ia membantu bibik-bibiknya di dapur. Saat ia merasa kehidupannya sudah bahagia, ditambah dengan Yuan yang dirasanya memiliki perasaan yang sama dengannya, ia harus dihempas ke tanah (lagi). Bagaimana tidak? Suatu hari, Isabel mengundang ‘cowok’ ke rumahnya. Suatu hal yang tidak biasa dilakukan sang kakak yang workaholic itu. And guess what? ‘Cowok’ itu adalah Yuan! Gladys harus mengakui, rona merah di wajah Isabel menegaskan bahwa antara Yuan dan dirinya memang ada apa-apa.

Yep, bisa ditebak selanjutnya. Yuan dan Isabel menikah. Lalu gimana dengan Gladys? Gladys memutuskan mengadopsi anak bernama Rian. Setidaknya, dengan Rian luka-lukanya akan Yuan terlupakan.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Istimewanya dari novel ini, di sini tidak dijelaskan bagaimana kehidupan percintaan Gladys. Ending berakhir saat Gladys akhirnya bekerja sebagai pengelola daycare dan preschool, yang menjadi impiannya sejak dulu. Dia hanya berkata, “Tak punya pasangan hidup bukan masalah besar bagiku sekarang. Aku yakin, Tuhan akan memberiku yang terbaik pada akhirnya.”

Yaaah, kadang tokoh utama tanpa pasangan juga patut diacungi jempol kan? :)

Rating :